Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Memanfaatkan THR untuk Jaminan Masa Depan dan Menolong Sesama Melalui Asuransi Syariah

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Lebaran menjadi semakin membahagiakan dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR). Sayang, masyarakat acap tidak mengelola dengan baik bonus tahunan seperti THR.

Tidak sedikit orang yang tiba-tiba menjadi lebih boros setelah menerima THR. Budaya menyambut Lebaran biasanya merogoh kocek yang cukup dalam. Mulai membeli pakaian baru, biaya konsumsi lebaran, kiriman parsel, hingga berbagi angpao.

Berdasarkan riset Continuum Data Indonesia, 90% masyarakat Indonesia menggunakan uang THR untuk berbelanja. Baik belanja online maupun offlinedi toko, untuk diri sendiri maupun keluarga dan orang lain. Sementara itu, proporsi THR untuk kegiatan menabung dan investasi hanya mencapai 6,6%. Sisanya mengaku untuk membayar utang.

Tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kestabilan keuangan pribadi, THR dapat menjadi sarana untuk melakukan hal-hal lain yang bermanfaat bagi orang sekitar. Dalam hidup, kita harus seimbang. Sharing is caring. 

Sejalan dengan semangat berbagi di bulan Ramadan, Allianz Life Syariah mengajak masyarakat untuk memiliki kesempatan mengubah dunia menjadi lebih baik, denganmeningkatkan semangat berbagi dan tolong-menolong melalui asuransi syariah.

Salah satu anggota Allianz Life Syariah circle, Rendhy Santoso mengatakan, asuransi syariah itu seperti menanam pohon. Kita bisa menikmati buahnya, sekaligus berbagi dengan sesama. “Jadi, ketika seorang peserta asuransi syariah membayar uang kontribusi, orang tersebut secara otomatis ikut menolong sesama peserta lain yang tertimpa sakit. Atau membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan apabila meninggal dunia,” terang Rendy, Selasa (11/5).

Konsep asuransi syariah memiliki beberapa perbedaan signifikan dibandingkan dengan asuransi konvensional. Asuransi syariah menganut prinsip dasar usaha saling tolong-menolong (ta’awuni) dan melindungi (takafuli) di antara para peserta. Melalui pembentukan kumpulan dana (tabarru’) yang dikelola sesuai prinsip syariah guna mengantisipasi risiko-risiko tertentu.

Salah satu keunikan asuransi syariah adalah tentang niat berasuransi yang tidak hanya melindungi diri dan keluarga dari risiko kehidupan. Apabila risiko tidak terjadi, dana yang diiurkan bisa dipakai untuk menyantuni peserta lain. “Ini sangat erat dengan nilai kebersamaan dan saling tolong menolong yang tinggi di masyarakat Indonesia,” jelas Yoga Prasetyo, Pimpinan Unit Usaha SyariahAllianz Life Indonesia.

Pada dasarnya, asuransi konvensional maupun syariah memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Asuransi syariah memiliki beberapa keunggulan. Seperti pengelolaan dana menggunakan prinsip syariah Islami dan transparansi pengelolaan dana pemegang polis. Selain itu, pada asuransi syariah tidak berlaku sistem “dana hangus”, meskipun tidak terjadi klaim selama masa perlindungan. Dana yang telah dibayarkan akan tetap diakumulasikan di dalam dana tabarru’ yang merupakan milik pemegang polis secara kolektif.

Asuransi syariah menyediakan berbagai jenis perlindungan dapat dipilih berdasarkan kebutuhan. Pertama, asuransi kesehatan syariah yang memberikan biaya kesehatan peserta asuransi melalui iuran yang disetorkan oleh masing-masing peserta setiap bulan. Dengan asuransi kesehatan syariah, kita juga dapat melakukan tolong-menolong. Iuran seorang peserta akan membiayai kebutuhan jika ada peserta lain yang mengalami risiko. Seperti sakit, operasi, dan perawatan lainnya akibat sakit atau kecelakaan.

Kedua, asuransi jiwa syariah dapat dipertimbangkan bagi mereka yang menjadi pencari nafkah utama atau banyak membantu perekonomian keluarga. Jika asuransi kesehatan syariah memberikan perlindungan ketika peserta sakit, asuransi jiwa akan memberikan perlindungan jika peserta kehilangan kemampuan mencari nafkah.

Mengingat kondisi pandemi masih berlangsung, masyarakat perlu mempertimbangkan proteksi diri dan keluarga. Tidak hanya itu, di tengah ketidapastian pandemi, semangat berbagi dan tolong-menolong sesama semakin kuat dirasakan oleh setiap orang. “Alangkah baiknya jika masyarakat dapat menyisihkan sebagian dari THR untuk jaminan masa depan. Sekaligus menolong sesama melalui asuransi syariah,” tutup Yoga. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER