Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

PermataBank Syariah Digitalisasi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

BACA JUGA




FinTechnesia.com |Mendorong kemajuan industri keuangan syariah di Indonesia, PermataBank Syariah berupaya menghadirkan beragam inovasi. Salah satunya layanan digital bagi bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS). 

Melalui inovasi ini, PermataBank Syariah berharap meningkatkan pertumbuhan bisnis BPRS. Juga keuangan syariah di Indonesia di era digitalisasi perbankan saat ini.

Pertumbuhan industri syariah khususnya BPRS di Indonesia masih mendapat banyak tantangan dari berbagai lini. Seperti hadirnya berbagai perusahaan financial technology (fintech), yang sedikit banyak menghadirkan disrupsi bagi pelaku industri keuangan di dalam negeri. 

Selain itu, tantangan hadir dari segi regulasi, infrastuktur teknologi dan sumber daya manusia. Namun di sisi lain, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia memiliki potensi sangat besar jika diimbangi kemajuan keuangan syariah secara digital.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset keuangan syariah di Indonesia pada Desember 2020 mencapai Rp 1.802,86 triliun. Dengan market share 9,9%. 

Meliputi aset perbankan syariah sebesar Rp 608,9 triliun. Lalu industri keuangan non-bank (IKNB) syariah Rp 116,3 triliun dan pasar modal syariah Rp 1.077,6 triliun. Pertumbuhan aset keuangan syariah ini mencapai 22,79% year-on-year

Perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia juga diakui secara global. Dengan naiknya peringkat Indonesia menjadi peringkat4 di tahun 2020 dari peringkat 5 di tahun sebelumnya pada State of Global Islamic Economy Report 2020/2021.

Melihat potensi dan optimisme tersebut, PermataBank Syariah berupaya menjadi yang terdepan menghadirkan layanan syariah secara digital. Melalui paket layanan digital dari PermataBank Syariah, BPRS akan mendapatkan kemudahan transfer in transfer out dari dan ke bank lain, baik bank umum konvensional dan syariah, unit usaha syariah, serta BPRS lain.

Juga kemudahan pembayaran tagihan berbasis virtual account menggunakan fitur Bill Payment; sampai fitur pembukaan rekening secara online dengan Application Programming Interface (API). Baik melalui website maupun melalui aplikasi nasabah. 

Ke depan masih banyak lagi layanan yang dapat digunakan oleh BPRS. Seperti tarik tunai di ATM PermataBank, penarikan tunai di convenience store, fasilitas pooling fund sampai pembiayaan bagi BPRS.

Herwin Bustaman, Direktur Unit Usaha Syariah PermataBank mengatakan, paket layanan digital PermataBank Syariah diharapkan menjadi solusi untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh BPRS saat ini. “Selain itu melalui layanan digital pertama yang diberikan oleh bank syariah di Indonesia, PermataBank Syariah ingin menunjukkan komitmen dan menjadi yang terdepandalam menghadirkan berbagai layanan perbankansyariah yang terpercaya dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Herwin, Selasa (11/5). 

Martadinata, Ketua Bidang Pengembangan danTeknologi Informasi Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) – Kompartemen BPRS mengatakan, kerjasama API bank umum syariah dan BPRS adalah tangga utama langkah digitalisasi BPRS ke depan. “Literasi dan kepercayaan masyarakat akan tumbuh pesat melalui kolaborasi ini. Satu langkah terdepan ditawarkan PermataBank Syariah bagi BPRS menuju universalitas perbankan syariah di Indonesia,” terang Martadinata. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER