Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bank Syariah Harus Mendorong Pemulihan Ekonomi

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank syariah menjadi harapan perkembangan industri perbankan tanah air. Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) menyatakan perbankan syariah harus berperan dan berkontribusi lebih besar untuk membantu Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Hery Gunardi dalam acara halal bihalal dengan Wakil Presiden Republik Indonesia KH Maruf Amin, yang dilaksanakan secara daring di Jakarta, Jumat (28/5).

Bank-bank syariah sebagai salah satu instrumen ekonomi harus berperan. Mampu berkontribusi lebih besar mendukung pemerintah yang tengah berjuang memulihkan perekonomian nasional dari dampak pandemi corona,” ujar Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Hery Gunardi dalam halal bihalal daring dengan Wakil Presiden KH Maruf Amin, Jumat (28/5).

Optimisme Hery bukan tanpa alasan. Menurutnya, di tengah pandemi coorona, bank sistem syariah masih menunjukan kinerja keuangan yang baik. Kontribusi aset perbankan syariah naik 13,11% per tahun. Kontribusi pembiayaan naik 8% dan kontribusi dana pihak ketiga (DPK) naik 11%. Hal ini menunjukkan bahwa literasi dan inklusi perbankan syariah semakin membaik.

Untuk terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, perbankan syariah melalui Asbisindo akan selalu mengacu pada tiga cara. Satu menghimpun semua potensi bank syariah yang ada di Indonesia. Sehingga siar ekonomi syariah sebagai dakwah bilhal akan meningkatkan kesejahteraan umat.

Kedua, membina dan mengembangkan bank syariah. Sehingga menjadi bank yang sehat, berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Ketiga, menjadi mitra utama bagi pemerintah dan regulator dalam mengembangkan perbankan syariah di Indonesia.

Maruf Amin meminta bank syariah agar tetap berdaya tahan tinggi, daya saing tinggi, serta selalu memberikan kontribusi yang positif terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, bank syariah diharapkan mengikuti roadmap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui tiga pilar. Yaitu penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekosistem ekonomi syariah dan penguatan pengaturan, perijinan dan pengawasan, kata Wapres.

Hery optimistis perbankan syariah ke depan akan bisa mempertahankan pertumbuhan yang stabil positif. Dia menyebut perkembangan industri perbankan syariah selama ini harus disyukuri.

Mengacu pada data OJK, selama pandemi Covid-19 industri perbankan syariah di Indonesia tetap tumbuh positif. Sepanjang tahun lalu pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah mencapai 8,08%. Pertumbuhan tersebut berlanjut pada Januari 2021 yang mencapai 8,17% secara tahunan.

Hingga akhir 2020 lalu pangsa pasar perbankan syariah Indonesia di level 6,51%. Pencapaian itu meningkat pada Januari 2021 sebesar 6,55%. Data OJK menunjukan bahwa industri perbankan syariah memiliki aset sekitar Rp 600 triliun. Dan mengelola DPK atau simpanan masyarakat sebesar Rp 473 triliun. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER