FinTechnesia.com | Shopee Indonesia mengandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dalam percepatan digitalisasi UMKM. Tujuannya mendorong ekonomi digital Jawa Barat. Dalam kerjasama ini Shopee berkomitmen mendukung percepatan digitalisasi UMKM Jabar guna mendorong pemulihan ekonomi. Salah satu dukungan Shopee untuk UMKM Jabar juga melalui rencana pemberian bantuan berupa 5.000 perangkat komputer sebagai penunjang proses digitalisasi UMKM.
Data Pemprov Jabar menyebutkan ada lebih dari 4.5 juta UMKM di Jabar dan menyerap lebih dari 8 juta tenaga kerja. Tetapi sayang, belum semua UMKM berhasil mengoptimalkan potensinya di ranah digital.
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat mengatakan, kerjasama ini menjadi transformasi digitalisasi. “Kami berharap, dengan kehadiran infrastruktur ini di desa,yang tadinya produk desa terbatas, kini bisa dijual sampai ke seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri melalui Shopee,” ujar, Rabu (2/6).
Ia berharap, UMKM Jabar tidak hanya Go Digital tapi juga Go Global dengan pelatihan dan program ekspor yang sudah dijalankan Shopee.
Tahap awal, sebanyak 100 perangkat komputer akan didistribusikan ke beberapa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang akan dipilih oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemprov Jabar. Selain perangkat komputer, Shopee juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM desa.
Setidaknya sudah ada 3 titik desa percontohan yang telah menerima bantuan perangkat komputer dan pelatihan. Yaitu BUMDes Betah Mandiri di Desa Tanjung Wangi, BUMDes Megamendung di Desa Megamendung dan BUMDes Guha Bau di Desa Kertayasa. Shopee berencana untuk terus mengevaluasi performa Shopee Center tersebut dan akan melanjutkan distribusi hardware hingga ribuan di masa mendatang. Shopee juga akan memfasilitasi setiap unit tersebut dengan dukungan software yang diperlukan.
Selain menyediakan perangkat komputer untuk Shopee Village Center, Shopee akan mendirikan Shopee Center Bandung. Ini sebagai pusat edukasi bagi UMKM Jawa Barat. Menitikberatkan pada pentingnya pendampingan hulu ke hilir secara konsisten dalam mempercepat transformasi bisnis pelaku UMKM Go Digital. Shopee Center Bandung akan dilengkapi dengan serangkaian program dan fasilitas yang mengakomodir seluruh kebutuhan bisnis para pelaku UMKM, antara lain:
Edukasi untuk UMKM: Pelaku UMKM di Bandung dan sekitarnya dapat langsung datang dan mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelatihan. Shopee telah menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan para penjual. Seperti dasar-dasar penggunaan komputer, pembuatan & pengaturan toko online di Shopee, hingga modul Persiapan Menuju Ekspor.
Pendampingan bisnis untuk UMKM: Guna mengakomodir masukan, pertanyaan, serta memberikan pendampingan untuk para pelaku UMKM, Shopee Center Bandung menghadirkan Trainer Shopee. Juga tim customer service.
Shopee Center Bandung juga menyediakan berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh pelaku UMKM di kota Bandung dan sekitarnya untuk dapat menjaga dan meningkatkan performa bisnis. Seperti fasilitas pelatihan, fasilitas manajemen logistik, dan fasilitas pemasaran.
Christin Djuarto, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia menyampaikan, Shopee melihat, Jawa Barat memiliki potensi besar dengan beragam kategori produk kuat. Yakni tekstil, barang-barang kulit, kerajinan kayu, batik Sunda, dan sebagainya, yang kami yakin sudah siap bersaing.
Sejala visi misi pemerintah, Shopee berkomitmen memfasilitasi dan memberikan sorotan bagi pelaku UMKM untuk terus tumbuh. “Semoga dengan berbagai inisiatif yang diberikan, kita bisa sama-sama mengawali suksesnya UMKM tanah air dengan Go Digital. Dan dilanjutkan hingga Go Global bersama Shopee,” terang Christin
Program ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mempercepat digitalisasi UMKM di Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan baru 10,25 juta UMKM yang terhubung dengan platform digital dari total 64,1 juta UMKM di Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, kolaborasi Shopee dan Pemprov Jabar membantu UMKM Go Digital. “Saat ini baru ada 12 UMKM yang masuk dalam platform digital dan presiden minta pada tahun 2024 bisa menjadi 30 juta,” katanya. (eko)