Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Gandeng Tokocrypto, Treasury Jual Aset Kripto, Mulai Goceng

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Aset digital atau crypto semakin populer. Itu sebabnya Treasury, platform penyimpanan emas fisik digital, bekerja sama dengan Tokocrypto untuk menawarkan aset kripto sebagai alternatif investasi selain emas.

Tokocrypto adalah platform kripto di Indonesia. Aplikasi ini yang sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Langkah inikarena tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap aset digital. Terlihat dari jumlah investor dan volume transaksi yang melonjak secara eksponensial.

Cryptocurrency perlu diiringi dengan edukasi. Terutama terhadap potensi dan kemungkinan risiko.

Melalui konsep keseimbangan keuangan, Treasury ingin mengajak masyarakat menggunakan dana menganggur. “Misalnya uang jajan atau rekreasi. Jadi BI kan dana kebutuhan sehari-hari atau dana untuk tujuan keuangan dasar. Seperti dana darurat atau mungkin dana pendidikan,” terang Co Founder dan CEO Treasury, Dian Supolo, Kamis (3/6).

Layanan aset kripto pada platform Treasury juga menawarkan ragam pilihan koin. Dengan volume transaksi yang tinggi, berizin, dan bisa dibeli mulai dari Rp 5.000. Yaitu. Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB) dan Tether (USDT). Sedangkan Toko Token (TKO) bisa dibeli dengan kelipatan satu token.

Untuk bertransaksi, pengguna hanya perlu mengisi saldo Celengan menggunakan berbagai metode pembayaran. Sama halnya dengan transaksi emas fisik digital, biaya transaksi aset kripto di Treasury juga diinformasikan secara terbuka dan transparan.

“Tokocrypto dan Treasury memiliki nilai dan tujuan yang sama. Yaitu menjangkau lebih banyak orang demi mendukung tujuan finansial mereka melalui penyediaan layanan jual beli aset kripto yang mumpuni,” ujar Pang Xue Kai, Co-Founder & CEO Tokocrypto. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER