Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Ini Dia Mitos dan Fakta Teknologi 5G

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Kehadiran generasi kelima (5G) sangat ditunggu pengguna smartphone di Indonesia. Teknologi baru ini membawa kecepatan super.

Namun banyak yang belum paham mengenai teknologi baru ini. Berdasarkan rilis Senin (14/6), muncul beberapa informasi atau mitos yang kurang tepat mengenai 5G.

Mitos Seputar 5G

1. Jaringan 5G akan menggantikan 4G

Jaringan 5G dibangun di atas jaringan 4G LTE yang ada. Jaringan 4G dan 4G LTE pada dasarnya menyediakan dasar untuk struktur 5G saat ini. Sehingga jaringan 5G tidak akan menggantikan 4G dalam waktu dekat. Faktanya, di banyak daerah, cakupan 3G masih ada untuk alasan yang sama, karena mengisi celah untuk cakupan 4G.

2. Jaringan 5G menyebarkan virus corona

Ya, ini adalah mitos yang tersebar di internet. Meski terdengar konyol, teori konspirasi ini mendapat daya tarik di masa-masa awal pandemi COVID-19. Namun, tidak ada bukti yang menguatkan teori ini. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) tidak menyebar melalui gelombang radio atau jaringan seluler. Namun melalui hembusan udara atau droplet dari orang yang terkontaminasi ke orang lain secara langsung. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus turun tangan mengklarifikasi COVID-19 juga menyebar di banyak negara yang tidak memiliki jaringan seluler 5G.

Fakta-fakta 5G

1. Teknologi 5G diperlukan untuk mengikuti perkembangan dunia yang serba cepat 

Amerika Serikat (AS) mulai sedikit tertinggal dalam hal teknologi 5G. Korea Selatan justru telah membangun jaringan 5G sejak Desember 2018. Disusul tiga operator di China pada Oktober 2019 dan empat penyedia jaringan 5G di Inggris sepanjang 2019. Meski agak tertinggal, pada tahun ini Indonesia siap menggelar layanan 5G secara komersil yang dimulai pertama kali di bulan Mei 2021. 

2. Jaringan 5G bisa diakses setelah tersedia ponsel 5G

Hal ini benar dan berlaku apabila tinggal di salah satu kota yang telah menyediakan jaringan 5G. Khusus di Indonesia, baru kota Jakarta yang menyediakan akses 5G secara terbatas. Salah satunya di Bandara Soekarno Hatta. Di lokasi ini dapat memanfaatkan jaringan 5G dengan menggunakan ponsel yang kompatibel dan telah diaktifkan akses 5G.

3. Membutuhkan ponsel baru setelah jaringan 5G diluncurkan

Untuk benar-benar memanfaatkan semua yang ditawarkan 5G, pelanggan memerlukan ponsel yang kompatibel dengan 5G. Sisi baiknya, karena jaringan 5G dibangun di atas jaringan 4G dan 4G LTE tidak serta-merta harus membeli ponsel baru 5G sesegera mungkin. Semua ponsel yang ada akan tetap dapat terhubung ke jaringan 4G dan beroperasi dengan baik.

Saat ini sudah ada beberapa ponsel cerdas yang sudah mendukung jaringan 5G. Smartphone yang mendukung layanan 5G di Indonesia adalah yang memiliki kemampuan teknologi 5G NSA (non-standalone) pada frekuensi 2300MHz atau Band 40 (n40). 

Nah, OPPO memiliki sejumlah perangkat yang mendukung fitur 5G. Mulai termurah yaitu OPPO A74 5G seharga Rp 3 juta-an hingga OPPO Find X3 Pro yang harganya di atas Rp 15 juta-an. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER