Selasa, 16 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Surge Gunakan Rp 65,4 Miliar atau 78,82% Dana IPO untuk Modal Kerja

BACA JUGA




FinTechnesia.com | PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pertama sejak melantai di Bursa Efek Indonesia di akhir tahun 2020 lalu. Pada RUPST ini, Surge mengumumkan pertumbuhan positif.

Operating profit sebesar Rp 13,8 miliar. Bertumbuh 20,1% dari periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy). Terjadi peningkatan pendapatan sebesar 29,68%. Yakni menjadi Rp 47,5 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp36,6 miliar.

Penunjang pertumbuhan positif salah satunya lantaran perubahan rutinitas maupun budaya konsumsi masyarakat. Dari semula serba offline menjadi serba online.

CEO Surge, Hermansjah Haryono menyampaikan, tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kesehatan dan perekonomian. Tetapi Surge dapat melaluinya dengan baik, bahkan tahun tersebut go-public.

Surge melaluinya dengan mencatatkan pertumbuhan positif lewat berbagai inisiatif. Seperti pengembangan sejumlah aplikasi digital dan pengembangan jaringan fiber optik (FO).

“Tahun ini, kami optimistis mencatatkan pertumbuhan bisnis positif dibandingkan tahun lalu. Terutama beberapa kerja sama dengan berbagai partner baru untuk meningkatkan digitalisasi di bidang layanan kesehatan, ritel, dan lainnya,” terang Hermansjah, Kamis (10/6).

Surge juga melaporkan telah menggunakan Rp 65,4 miliar atau sebesar 78,82% dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang berjumlah sebesar Rp 82,97 miliar setelah dikurangi biaya-biaya umum.

Dana ini digunakan sebagai modal kerja. Namun tidak terbatas untuk biaya pembayaran sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, dan overhead cost.

Tantangan Indonesia di tahun ini masih seputar pada turunnya daya beli masyarakat. “Dengan pemulihan ekonomi yang secara gencar terus digalakkan, kami optimis tahun ini akan lebih baik,” tambah Hermansjah.

RUPST juga menetapkan seluruh laba bersih tahun buku 2020 sebagai cadangan wajib. Hermansjah menjelaskan “Perseroan tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun buku 2020 demi mewujudkan strategi pengembangan bisnis tahun 2021,” katanya

Dari sisi pengembangan teknologi berbasis aplikasi, pada kuartal I 2021 ini Surge bekerjasama dengan Induk KUD melalui anak perusahaannya dalam digitalisasi pergudangan lewat teknologi Warehouse Management System.

Sistem ini mengintegrasikan data dari kurang lebih sekitar 5.600 jaringan KUD di seluruh Indonesia. Ke depan, selain pengembangan teknologi berbasis aplikasi ecara bertahap untuk sektor ritel, logistik, gaya hidup, kesehatan, layanan publik, media & hiburan (entertainment) serta masih banyak lagi.

Surge juga akan mengintegrasikan dua layanan lain, yaitu jaringan infrastruktur dan media iklan. Untuk memaksimalkan manfaat yang diberikan dalam berbagai kerjasama ini.

“Untuk mendukung proses fiberisasi para operator telekomunikasi yang ingin memanfaatkan 5G, kami akan fokus pada pembangunan jaringan fiber optik yang berkualitas dan berkapasitas besar di sepanjang jalur rel kereta milik PT Kereta Api Indonesia di Pulau Jawa,” terangnya. (mrz)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER