Sabtu, 13 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Buka Peluang Bisnis, Bobobox Tawarkan Kemitraan dengan BUMN dan Pemilik Properti

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bobobox menambah jumlah fasilitas, menjangkau kota dan daerah baru di Indonesia. Juga menawarkan jasa layanan baru. 

CEO dan Co-Founder Bobobox, Indra Gunawan mengatakan startup yang didirikan di 2017 lalu itu menawarkan berbagai fasilitas beristirahat. Mulai dari Bobohotel, Boboliving dan Bobocabin. Yang terbaru, Bobobobox tengah mengembangkan Bobovan dan Boboexpress. 

Perusahaan property technology atau prop-tech yang fokus untuk penyediaan fasilitas beristirahat mulai gencar memasarkan produknya sejak tahun 2018. Dengan ciri khas akomodasi berbentuk kapsul modular. 

Dan terintegrasi dengan aplikasi dan sistem internet of things yang dapat memberikan pengalaman personalisasi berbeda bagi setiap pengguna. Saat ini Bobobox hadir di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang dan Solo, tepatnya di 13 lokasi. Dengan total kamar (pod) hampir 1.000.

Bobohotel adalah layanan hotel kapsul untuk akomodasi dengan harga terjangkau, Boboliving menawarkan solusi tempat hunian minimalis di daerah perkotaan untuk mereka yang ingin tinggal di dekat tempat kerja. Bobocabin menawarkan solusi kamar tidur yang nyaman berkonsep kemah modern di berbagai tempat wisata menarik. 

Bobovan menawarkan solusi istirahat dan tidur di dalam van serba guna untuk pecinta alam yang ingin camping. Terbaru, Boboexpress diharapkan dapat menawarkan solusi istirahat. Terutama tidur di tempat-tempat strategis dan fasilitas umum yang sibuk.

“Dengan berkonsep mengusung pentingnya menjaga kebiasaan tidur, kita bisa menargetkan siapa saja. Kami lihat ini juga merupakan solusi global,” kata Indra, Senin (14/6).

Berawal dari jasa layanan yang unik di blantika industri perhotelan, Bobobox berhasil mendapat dukungan pendanaan dan kepercayaan dari nama-nama investor besar. Seperti Alpha JWC Ventures, Horizons Ventures, Sequoia Surge, Mallorca Investments, Genesia Ventures, Agaeti Ventures, EverHaus, Kakao Ventures, dan InvestIdea Ventures. 

Pada Mei 2020, Bobobox mendapatkan investasi Series A dengan total US$ 11,5 juta. Sehingga total fundraising atau pengumpulan dana yang menjadi sebesar US$ 15 juta.

Tak berhenti di 13 lokasi dan lima kota di Indonesia, Bobobox sudah mulai membidik daerah luar Jawa. Yakni Sumatera Utara. Yang terbaru, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno telah meninjau proses pembangunan fasilitas Bobobox di kawasan Danau Toba.

Untuk Bobocabin yang saat ini hanya tersedia di Ranca Upas dan Cikole, Bandung, Jawa Barat, Bobobox berencana akan terus menambah jumlah unit hingga di masing-masing lokasi akan tersedia sekitar 20-30 unit kamar.

Bobobox juga membuka opsi kemitraan. Baik dengan BUMN, maupun swasta atau individu.“Kita selalu ingin jadi solusi ekosistem, bukan hanya solusi dari consumer demand,” lanjut Indra. 

Ia menjelaskan, banyak perusahaan maupun individu di Indonesia yang punya aset properti tidak ter-utilisasi dengan baik. Misalnya ruko tidak terpakai, gudang, bekas kantor, bekas rumah. Sepanjang properti tersebut terletak di lokasi yang strategis menurut tim penilai dari Bobobox, pemilik dapat melakukan kerjasama dengan startup prop-tech tersebut. 

Model bisnis kemitraan juga terbuka untuk investor yang berminat masuk ke bisnis Bobobox. Investor dapat terlibat di pendanaan proyek, maupun bekerja sama terkait kepemilikan lahan. Salah satu syaratnya, pembangunan fasilitas Bobobox dapat dilakukan di bangunan minimal dapat mengakomodasi 16 kamar pods dengan luas 225 m². 

Untuk Bobocabin, misalnya, investor maupun pemilik lahan dapat berpartisipasi dalam pemilikan di proyek bersama.  Dalam hal kerjasama, studi pasar akan disediakan oleh Bobobox, lalu komposisi kepemilikan unit, atau proyek dapat dilakukan berdasarkan keinginan calon partner. 

Kalau kemitraan ,bagi hasilnya tergantung dari kontribusi yang ingin mitra masukkan ke dalam proyek. Misalnya proyek Rp 10 miliar, mitra memasukkan dana Rp 5 miliar, berarti komposisi 50:50 saham antara mitra dengan Bobobox. “Tapi kadang ada mitra yang bilang yang ingin investasi lebih besar. Tentu akan mendapat porsi saham lebih besar,” kata Indra. 

Sementara untuk mereka yang memiliki hanya tanah atau bangunan, Bobobox dapat melakukan valuasi nilai investasi berdasarkan harga sewa menurut harga pasar. 

Ekspansi bisnis lain adalah Boboexpress. Menurut Indra, dengan mengusung konsep menawarkan jasa layanan beristirahat, atau tidur berkualitas di fasilitas terstandarisasi dengan baik, jasa layanan Bobobox dapat menargetkan fasilitas umum yang sibuk, seperti stasiun kereta api, bandara udara, hingga perkantoran. 

Jasa layanan Boboexpress juga dapat membantu. Misalnya ojek online, yang membutuhkan waktu istirahat sejenak. Atau power nap, pengguna dapat menyewa pods dengan waktu per-jam. 

“Kita ingin kalau aplikasi kita kerjasama. Misalnya semua gojek driver bisa tinggal di Bobobox. Kita lagi buat aplikasi Boboexpress orang bisa book 1-2 jam saja. Ini bisa jadi solusi untuk teman-teman ojol,” terang Indra. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER