Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Kartu Kredit Lesu, Transaksi Uang Elektronik Bertumbuh

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Selama pandemi, transaksi uang elektronik terus meningkat. Data Bank Indonesia (BI) menyebut, nilai transaksi uang elektronik pada April 2021 tumbuh 30,2% year on year (yoy). 

Hal ini berkebalikan dengan transaksi non tunai kartu debit dan kartu kredit. Sejak Maret 2020 hingga Februari 2021, nilai transaksi belanja kedua kartu tersebut selalu terkontraksi. 

Nilai belanja kartu debit dan kartu kredit di April 2021 kembali bergairah. Masing-masing tumbuh 92,2% dan 27,3% yoy. 

Pertumbuhan positif ini terutama didorong oleh meningkatnya belanja di Ramadan 2021. Dan semakin tingginya mobilitas masyarakat. 

Proporsi uang elektronik terhadap total belanja non tunai meningkat. Per April 2021, kontribusi transaksi uang elektronik terhadap total belanja secara non tunai (gabungan transaksi uang elektronik dan transaksi belanja kartu debit dan kartu kredit) hampir mencapai sepertiga (32%). Sekitar tiga kali lebih besar dibanding kontribusi di awal 2019 yang baru sekitar 10%. 

Kontribusi tertinggi terjadi pada April 2020 yang mencapai 37%. Saat itu mobilitas masyarakat sangat rendah sebagai dampak pemberlakuan PSBB di awal pandemi COVID-19. 

Di sisi lain, kontribusi kartu debit saat ini tercatat paling tinggi sejak awal pandemi (41%), seiring meningkatnya mobilitas masyarakat. Sementara kontribusi kartu kredit terus menurun. Saat ini hanya berkontribusi 27%, terendah sepanjang data yang tercatat.

Rasio nilai transaksi uang elektronik terhadap konsumsi rumah tangga terus meningkat. Di kuartal I 2019 rasionya sekitar 1,0%. Di kuartal I 2021 rasionya meningkat 2,7 kali menjadi 2,7%. 

Dibanding periode prapandemi, kontribusi belanja non tunai terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga di kuartal I 2021 turun dari 9% menjadi 8,6%. Terutama akibat menurunnya kontribusi kartu debit (3,6% di kuartal I 2020 vs 3,4% di kuartal I 3021) dan kartu kredit (3,3% di kuartal I 2020 vs 2,4% di kuartal I 2020). 

Sementara kontribusi uang elektronik meningkat (2% di kuartal I 2020 vs 2,7% di kuartal I 2021). Maraknya utilisasi metoda pembayaran menggunakan berbagai channel uang elektronik berkontribusi besar terhadap peningkatan nilai transaksi uang elektronik.

Berdasarkan survei Mandiri Institute kepada pelaku UMKM di April 2021, adopsi digital berupa penjualan secara online berjalan cukup baik. Mayoritas responden memanfaatkan medsos dan instant messaging sebagai media penjualan. 

Namun, terkait sistem pembayaran, masih banyak pelaku UMKM yang belum menggunakan channel pembayaran digital untuk usaha, termasuk penggunaan uang elektronik. “Dengan demikian, pembayaran secara tunai masih cukup mendominasi dalam transaksi pembayaran di berbagai usaha para pelaku UMKM,” tulis Office of Chief Economist Bank Mandiri, Senin (14/6). (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER