Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Lookalkitchen Merevitalisasi Restoran Berpendapatan Rendah

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Dengan ambisi membantu para pemilik rumah makan agar dapat tetap berkembang di tengah pandemi corona, start-up asal Indonesia, Lookalkitchen, menghadirkan model cloud kitchen alternatif bagi para penyaji makanan dan minuman (mamin). Agar dapat mengoptimalkan dapur atau restoran mereka.

Diluncurkan awal tahun 2021, Lookalkitchen saat ini beroperasi di Jabodetabek dengan 20 merek mamin online. Juga didukung oleh 50 dapur/restoran yang telah direvitalisasi.

Lookalkitchen berencana terus mengembangkan jaringannya di Jakarta. Dan melakukan ekspansi ke kota-kota lain, termasuk Bandung, Medan dan Surabaya pada akhir tahun 2021.

Pasar cloud kitchen di Indonesia tengah mendapatkan momentum besar. Khususnya di Jakarta, yang diperkirakan ada sekitar 70 cabang cloud kitchen. Dengan lebih dari 500 kitchen pod atau dapur yang beroperasi saat ini.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta sejak awal September 2020 mengharuskan restoran mengandalkan permintaan takeaway dan pengiriman online. Situasi tersebutmenyebabkan hampir 400.000 pekerja restoran terpaksa diberhentikan.

Meskipun sudah banyak penyaji mamin yang mulai bergabung dengan penyedia cloud kitchen tradisional sebagai sebuah solusi, banyak pula restoran-restoran berpendapatan rendah yang masih kesulitan dalam berinovasi dan menerapkan kanal digital. Sehingga, mereka terancam harus ditutup, mengurangi pegawai, atau bahkan keduanya.

“Hasil pengamatan kami menunjukkan para pemilik restoran hanya mengoperasikan dapur mereka di bawah kapasitas 50%, meskipun telah dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang memadai. Selain itu, mereka juga masih kurang memanfaatkan keahlian para staf kulinernya,” ujar Peter Choi, CEO dan Co-Founder, Lookalkitchen,” Rabu (16/6).

Menurutnya, Lookalkitchen ingin membantu mereka agar dapat menjadi bagian dari pasar cloud kitchen, tanpa harus terbebani oleh biaya-biaya tambahan. Sambil tetap bisa sepenuhnya memanfaatkan dapur-dapur mereka serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi staf yang ada.

“Kami menawarkan model alternatif dengan biaya dan risiko yang rendah kepada para pemilik restoran. Dengan cara mengubah dapur-dapur mereka yang belum dimanfaatkan secara optimal menjadi pusat-pusat pengiriman makanan dan minuman,” tambahnya. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER