Jumat, 26 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Grab Luncurkan Laporan ESG Pertama dan Siap Mengurangi Carbon Footprint

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Grab berupaya mengurangi carbon off setting dan meminimalisir jejak lingkungannya. Para pengguna Grab akan segera mampu mengurangi jejak karbonnya ketika berkendara dengan Grab melalui fitur carbon offset dalam aplikasinya.

Grab dan Hyundai Motor Group juga akan meluncurkan program percobaan kendaraan listrik baru atau electric vehicle (EV). Agar memungkinkan kepemilikan kendaraan listrik yang terjangkau dan mudah diakses. Sembari juga mengembangkan peta jalan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Inisiatif-inisiatif baru ini diluncurkan bersamaan dengan rilis laporan environment, social and governance (ESG) tahunan pertama Grab. Menguraikan komitmen perusahaan untuk menciptakan pemberdayaan sosial ekonomi, menjaga lingkungan, dan memberikan kinerja keuangan yang kuat.

“Agar bisnis kami dapat tumbuh dan berhasil dalam jangka panjang, harus senantiasa terus membangun komunitas yang berkembang. Mitra kami memiliki peluang pendapatan yang berkelanjutan, sembari mampu melindungi lingkungan untuk generasi masa depan. Laporan ESG pertama kami mencerminkan komitmen embangun bisnis dengan yang berorientasi kepada dua layanan inti,” kata Anthony Tan, Group Chief Executive Officer and Co-Founder Grab, Selasa (22/6)

Dalam sebuah survei yang melibatkan para pengguna Grab di enam negara di Asia Tenggara, 82% responden prihatin dengan perubahan iklim. Dan telah mengambil beberapa tindakan untuk mengurangi jejak karbon.|

Di antara responden yang memiliki keprihatinan tentang perubahan iklim tetapi tidak mengambil tindakan, 44% dari mereka mengatakan tidak tahu caranya. Dan 31% merasa tindakan tersebut terlalu sulit untuk dilakukan.

Fitur carbon offset baru dari Grab, yang diluncurkan di Indonesia, Malaysia dan Thailand pada bulan Juli sebelum dirilis di negara lainnya, ak memberikan kesempatan pada konsumen untuk dapat membeli carbon offset dengan mudah dan seharga US$ 0,1 per perjalanan. Jumlah ini juga akan disalurkan untuk kegiatan reforestasi dan proyek konservasi yang dikelola oleh organisasi non-pemerintah lokal.

Pohon tersebut akan ditanam di Hutan GrabForGood di Indonesia, Malaysia, Thailan dan Vietnam melalui para organisasi mitra. Hutan GrabForGood merupakan kawasan khusus yang diperuntukan untuk inisiatif penanaman pohon dari Grab di bawah program carbon offset.

“Selama bertahun-tahun, kami telah mengambil beragam langkah mengurangi jejak karbon. Seperti berinvestasi lebih dari US$ 200 juta untuk pembangunan sejumlah kendaraan listrik dan hibrid di armada mobil kami di Singapura. Sekaligus menghemat hampir 380 juta set peralatan makan plastik sekali pakai pada tahun 2020,” tambah Cheryl Goh, Group Head of Marketing and Sustainability, Grab. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER