Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

UMKM Ritel Kini Punya Catatan Keuangan Digital dengan Aplikasi Payfazz Buku

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Payfazz dan CrediBook resmi meluncurkan aplikasi PayfazzBuku powered by CrediBook. Ini adalah aplikasi pencatatan keuangan digital yang bisa diakses melalui smartphone berbasis Android.

Aplikasi Payfazz Buku memiliki tiga layanan utama bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Yakni pencatatan transaksi, utang dan piutang, serta pembayaran kebutuhan usaha antar bank. 

Selain ketiga fitur utama tersebut, PayfazzBuku juga dilengkapi dengan berbagai fitur lain yang membantu UMKM mengelola keuangan usaha. Seperti pencatatan penjualan dan stok produk, laporan penjualan, manajemen hutang yang mencakup pencatatan, penagihan, terima pembayaran, serta kartu nama digital yang mendukung sarana promosi pelaku usaha. 

Kehadiran fitur-fitur ini diharapkan dapat mendorong produktivitas usaha kecil dalam menjaga kondisi keuangan mereka dengan lebih cepat dan mudah. 

CEO & Co-Founder CrediBook, Gabriel Frans menyatakan, Payfazz Buku powered by CrediBook hadir untuk membantu digitalisasi UMKM di Indonesia. CrediBook dan Payfazz ingin UMKM Indonesia segera naik kelas dengan masuk ke ekosistem digital. 

Sampai tahun 2020, data dari Kementerian Koperasi dan UKM, masih sekitar 21% atau sekitar 13,7 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital. Masih sangat banyak yang belum. 

“Sebagai perusahaan rintisan asli Indonesia, kami ingin lebih banyak UMKM go-digital. Lewat Payfazz Buku, kami memfasilitasi  pelaku UMKM masuk ke ekosistem digital dengan mudah melalui pencatatan keuangan usaha berbasis digital,” terang Gabriel, pekan lalu. 

Hendra Kwik, CEO & Co Founder Payfazz menjelaskan, pentingnya UMKM Indonesia memiliki pencatatan keuangan yang terorganisir dengan baik. Setiap level usaha, dari UMKM ritel hingga ke kelas besar, harus punya catatan keuangan. 

Dengan begitu, pelaku usaha di setiap segmen bisa menilai kondisi usaha, merancang langkah yang perlu diambil ke depan. Dan juga laporan keuangan pasti diminta kalau kita ingin mengajukan pinjaman modal usaha. 

Yang berbeda dari tiap kelas usaha biasanya hanya tingkat kerumitan pencatatan. “Aplikasi Payfazz Buku powered by CrediBook ini kami rancang untuk mudah digunakan pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di sektor ritel. Ke depan dengan catatan keuangan yang lebih baik mudah-mudahan juga dapat mendorong porsi kredit perbankan untuk UMKM yang saat ini masih di angka 19,8%,” jelas Hendra.

Hendra menambahkan, saat ini ada lebih dari 250.000 agen aktif Payfazz di seluruh Indonesia. Pertumbuhan jumlah agen menjadi peluang dalam merangkul lebih banyak UMKM ritel memanfaatkan aplikasi Payfazz Buku demi mempermudah pencatatan keuangan usaha sehari-hari. Aplikasi Payfazz Buku merupakan aplikasi yang terpisah dari Payfazz.

Peluncuran aplikasi Payfazz Buku powered by CrediBook adalah sinergi berkelanjutan antara CrediBook dan Payfazz dalam upaya membangun ekosistem digital UMKM di segmen perdagangan retail dan wholesale, setelah sebelumnya Payfazz juga telah menjadi investor di CrediBook.

Digitalisasi UMKM pada segmen perdagangan wholesale (perdagangan besar) dan retail (perdagangan eceran) menjadi fokus dalam sinergi kedua perusahaan rintisan ini. “Kami pilih segmen wholesale dan retail karena UMKM non-pertanian di Indonesia terbanyak bergerak di bidang ini, sekitar 46%. Atau lebih dari 10 juta pelaku. Jumlahnya besar sekali,” terang Gabriel. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER