Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Telkom Catat Laba Rp 6,01 Triliun di Kuartal I 2021, Tumbuh 2,6%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Menutup kuartal pertama 2021, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan profitabilitas  disertai margin yang meningkat. Perseroan ini mencatat pendapatan konsolidasi kuartal I 2021 sebesar Rp 33,95 triliun.

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tercatat Rp18,81 triliun. Tumbuh 0,3% yoy. Dan mencatat laba bersih sebesar Rp 6,01 triliun atau tumbuh 2,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Margin EBITDA meningkat menjadi 55,4% dari 54,9% pada tahun lalu.Dan margin laba bersih meningkat menjadi 17,7% dari sebelumnya 17,1%. Pencapaian EBITDA dan laba bersih pada kuartal pertama 2021 ini lebih tinggi dari konsensus para analyst.

Pencapaian yang baik ini tidak lepas dari kinerja layanan fixed broadband IndiHome yang kian menguat dari waktu ke waktu. Pendapatan IndiHome tumbuh hingga 25% yoy mencapai Rp 6,35 triliun. Didorong pertumbuhan pelanggan dan average revenue per user (ARPU) yang kian membaik.

Hasilnya, kontribusi pendapatan IndiHome meningkat dari 14,8% tahun lalu menjadi 18,7% dari total pendapatan perseroan konsolidasi. Margin EBITDA IndiHome juga meningkat cukup signifikan menjadi 45,2% dari 38,9% pada tahun 2020.

Hal ini didukung oleh penambahan 133.000 pelanggan yang menjadikan total pelanggan IndiHome hingga akhir Maret 2021 mencapai 8,15 juta atau tumbuh 12,3% yoy. IndiHome terus melakukan pengayaan terhadap konten yang ditawarkan kepada pelanggan. Salah satu pengayaan konten adalah IndiHome Cinema. Sebuah platform live streaming dan TV on demand di IndiHome TV.

Sementara itu pada segmen Mobile, Telkomsel menunjukkan kinerja digital business yang semakin baik. Pendapatan sebesar Rp16,32 triliun yang didorong oleh pendapatan data dan digital services. Dengan total kontribusi 76,9% dari total pendapatan Telkomsel atau meningkat dari kontribusi sebesar 70,6% di tahun lalu.

Hal ini tidak lepas dari besarnya basis pelanggan sebesar 164,69 juta. Pengguna mobile data tercatat sebanyak 114,83 juta pelanggan atau tumbuh 9,3% yoy. Lalu lintas data juga terus meningkat 59,7% menjadi 3.113 Petabyte. Adapun bisnis digital Telkomsel ini juga didukung dengan sinergi TelkomGroup.

Dengan pertumbuhan trafik data yang pesat. Selama tiga bulan pertama di tahun 2021, Telkomsel terus membangun base transceiver station (BTS) seluruhnya berbasis 4G. Hingga saat ini, Telkomsel telah memiliki total BTS lebih dari 234.000 unit yang meningkat 6,8% dari periode yang sama tahun lalu. Sebanyak BTS 3G dan 4G/LTE sekitar 183.000 unit atau 78,5% dari total keseluruhan BTS Telkomsel.

Pada 27 Mei lalu, Telkomsel secara resmi meluncurkan layanan 5G. Dan menjadi operator telekomunikasi pertama yang menawarkan teknologi generasi kelima tersebut di Indonesia. Layanan Telkomsel 5G untuk saat ini telah menjangkau beberapa lokasi di kota Jakarta, Surabaya, Makassar, Bali, Batam, Medan, Solo, Balikpapan, dan Bandung. Telkomsel juga hadir dengan wajah baru melalui perubahan brand identity dan simplifikasi produk.

Pandemi yang masih berlangsung hingga saat menyebabkan kebutuhan masyarakat akan teknologi dan layanan digital juga akan terus meningkat. “Telkom menangkap peluang ini melalui penyediaan konektivitas, platform dan layanan digital terbaik yang diharapkan dapat mendukung beragam aktivitas masyarakat. Hal ini tentunya juga sejalan dengan transformasi yang tengah dijalankan,” ujar Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, Selasa (29/6).

Segmen Enterprise membukukan pendapatan sebesar Rp 4,1 triliun yang didukung oleh layanan aplikasi dan digital platform (data center dan cloud). Salah satu fokus bisnis di segmen Enterprise saat ini adalah data center yang kian tumbuh signifikan sejalan peningkatan aktivitas bisnis para pemain digital. Saat ini Telkom tengah membangun data center tier 3 dan 4, Telkom Hyperscale Data Center yang diperkirakan akan selesai dan beroperasi pada semester kedua tahun 2021.

Selanjutnya pada segmen wholesale and international business, Telkom mencatat pendapatan sebesar Rp 3,3 triliun. Meskipun terjadi penurunan tren pada bisnis international wholesale voice, Telkom memperoleh peningkatan pada bisnis menara telekomunikasi hingga 17% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Perseroan meyakini bahwa bisnis menara telekomunikasi masih berpotensi untuk tumbuh seiring dengan hadirnya teknologi 5G di Indonesia. Selain itu, Telkom terus mengembangkan infrastruktur data center neuCentrIX dalam melayani market wholesale industri telekomunikasi dan ekosistem digital, baik untuk pelaku bisnis domestik maupun global.

Meski dalam kondisi persaingan yang ketat di industri telekomunikasi dan tantangan pandemi, Telkom terus membangun infrastruktur broadband baik untuk mobile maupun fixed line demi memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan. Hal  ini ditunjukkan dari nilai penyerapan nja modal di kuartal I 2021 sebesar Rp 5,7 triliun atau 16,9% dari total pendapatan. Selain membangun infrastruktur broadband dan menara telekomunikasi (digital connectivity), TelkomGroup secara intensif terus mengembangkan digital platform (data center) dan digital service sebagai value added dari core competency perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang.

“Ini merupakan awal yang baik sekaligus menantang bagi Telkom di tahun 2021. Ke depannya Telkom akan terus menghadirkan inovasi digital yang baru, karena kami meyakini digitalisasi akan memberikan peluang yang sangat besar bagi bangsa ini untuk dapat meningkatkan daya saing secara cepat dan efisien di berbagai bidang, seperti ekonomi, edukasi, kesehatan, dan lainnya. Sehingga pada akhirnya, Indonesia akan dapat melompat atau leapfrog, untuk sejajar dengan negara maju dunia lainnya dalam waktu singkat,” tutup Ririek. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER