Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Meski Pandemi, Sequis Cetak Laba Bersih Rp 716,7 Miliar di Tahun Lalu

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Sepanjang tahun 2020, T Asuransi Jiwa Sequis Life (Sequis Life) membukukan kinerja positif. Total pedapatan premi Rp 3,16 triliun dan laba bersih sebesar Rp 716,7 miliar. 

Aset naik 6% dari tahun 2019 menjadi Rp 19,9 triliun. Rasio solvabilitas atau risk based pital (RBC) tercatat 567%. Lebih besar dari standar kecukupan modal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Sepanjang tahun 2020, perusahaan membayar klaim dan manfaat ke nasabahnya sebesar Rp 881,4 miliar. Sepanjang tahun 2020 sampai bulan Mei 2021, Sequis membayarkan total klaim kematian dan kesehatan terkait dengan covid-19 sebesar lebih dari Rp 141 miliar.

Sementara kinerja perusahaan di kuartal 1 2021 mengalami sedikit perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, laporan keuangan konsolidasi menunjukkan Sequis membukukan pendapatan premi sebesar Rp 789,9 miliar. Sedangkan klaim dan manfaat yang telah dibayarkan sebesar Rp276 miliar.

Presiden Direktur & CEO Sequis Life, Tatang Widjaja mengatakan, perusahaan terus memastikan investasi terkelola dengan baik walaupun dalam kondisi ketidakpastian pada masa pandemi. Termasuk berbagai risiko krisis global. 

Sequis menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menetapkan instrumen investasi agar kinerjanya pada jangka panjang dapat sejalan dengan pengelolaan risiko.

Menurut Tatang, Sequis terus berupaya mengelola investasi dengan bijak agar kinerja investasi tetap bisa berkembang baik. Sehingga kekuatan finansial keuangan terjaga. Terutama bagi nasabah yang memiliki produk asuransi berbasis investasi (unit link). Sedangkan pengelolaan investasi produk asuransi tradisional secara agregat (pool of fund). 

Tujuannya agar aset dapat dikelola lebih efisien seiring dengan penerapan disiplin manajemen aset liabilitas (ALM). “Sehingga dana investasi dapat ditempatkan Sequis dengan kesanggupan terbaik pada aset-aset dengan profil arus kas dan durasi yang sesuai dengan liabilitas perusahaan,” ujar Tatang, Rabu (30/6). (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER