Jumat, 19 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Resilience Saat Pandemi, Performa Bank Syariah Tetap Stabil dan Positif

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Sektor perbankan syariah di Indonesia masih menunjukan kemampuannya bertahan di tengah krisis. Oortofolio bisnis dan kinerja bank syariah, termasuk di pasar modal cenderung stabil.

Chief of Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo menyatakan, performa positif ini menunjukkan bank syariah di Indonesia secara fundamental bisa menjadi salah satu motor dalam pemulihan ekonomi nasional.

Perbankan syariah mampu tumbuh kuat di tengah pandemi dan resilience  di pandemi. Baik dari segi aset, pembiayaan, dan dana pigskin ketiga (DPK) perbankan syariah tumbuh diatas perbankan nasional. “Sampai Maret 2021, kita melihat pertumbuhan secara aset perbankan syariah sebesar 12,8%. Lebih tinggi dari perbankan konvensional dan perbankan nasional,” ujar Banjaran, Rabu (7/7).

Di pasar modal, tren keuangan syariah cenderung stabil dan bisa dikatakan bertumbuh. Para investor ritel menganggap, berinvestasi di saham syariah dan sukuk syariah lebih aman dan stabil di masa pandemi seperti saat ini. Jika tren positif tersebut terus terjaga, potensi ekonomi syariah di Indonesia semakin membesar akan tercapai ketika masa pandemi berakhir.

“Investor ritel tumbuh luar biasa (investor 1 lot 2 lot) tapi banyak, dan memberikan pertumbuhan yang signifikan. Juga jumlah kepemilikan reksadana syariah dan sukuk korporasi juga meningkat,” kata Banjaran.

Banjaran melihat, perolehan tren positif juga dikarenakan kemampuan bank syariah menciptakan layanan berbasis digital yang lebih memudahkan masyarakat dan nasabahnya. Hal ini dikarenakan, produk bank syariah di Indonesia bisa masuk ke sektor-sektor mikro yang menjadi hajat hidup orang banyak.

Sektor teknologi informasi akan jadi tumpuan, juga jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Tetapi kita harus lihat overheat dari dua jasa terakhir tadi, akan ada batas atas dari dua jasa tadi. “Uprise akan ada di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Sektor yang akan rebound lebih awal itu perdagangan besar dan eceran,” ujarnya. 

Data menunjukkan pasar modal syariah menyumbangkan aset Rp 1.077,62 triliun dari total aset keuangan syariah di Indonesia yang mencapai Rp 1.823,13 triliun pada Januari 2021. “Angka tersebut dapat dioptimalkan kembali seiring naiknya jumlah investor milenial di Indonesia di era pandemi ini,” ujar Direktur Wholesale Transactional Banking BSI Kusman Yandi. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER