Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Transformasi Energi, Teknologi Digital dan EBT Jadi Pendorong Utama

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pemerintah menyakini kehadiran teknologi digital dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) menjadi faktor pendorong transisi energi. Terutama menjaga stabilitas sistem kelistrikan dan mengakomodasi peningkatan variabel energi bersih.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial mengungkapkan, digitalisasi teknologi dan modernisasi infrastruktur kelistrikan dapat dilakukan melalui pendekatan internet of things. Dengan memanfaatkan jaringan listrik cerdas atau smart grid.

Smart grid ini memungkinkan adanya komunikasi antara supply dan demand listrik,” kata Ego dalam keterangannya, Rabu (7/7).

Menurutnya, teknologi dan energi bersih telah dimiliki Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia. Ini mendorong keberhasilan transisi energi dan pengembangan jaringan listrik cerdas di Indonesia.

“Implementasi smart grid masuk sebagai program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024,” kata Ego.

Saat ini terdapat lima lokasi pengembangan smart grid di Sistem Jawa Bali, yaitu advance metering infrastructure untuk pelanggan PLN di Jakarta, digital substation Sepatan II, digital substation Teluk Naga II, reliability efficiency optimization center pada sistem milik Indonesia Power, serta remote engineering, monitoring, diagnostic and optimization center (REMDOC) pada sistem milik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB)

Kementerian ESDM merespons wacana Super Grid Nusantara yang menghubungkan jaringan listrik antar pulau besar serta Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara. Ini dinilai sebagai solusi potensial guna meningkatkan pengembangan energi terbarukan dengan tetap menjaga stabilitas dan keamanan sistem kelistrikan.

“Dengan super grid memungkinkan setiap wilayah untuk mengimpor dan mengekspor pasokan listrik di saat adanya krisis kekurangan dan kelebihan energi berbasis EBT,” ungkap Ego.

Dalam rangka meningkatkan investasi energi baru terbarukan, pemerintah telah memberikan insentif fiskal dan nonfiskal. Seperti tax allowance, fasilitasi bea masuk, serta tax holiday guna meningkatkan minat para investor.

Selain itu, pemerintah juga telah menyusun rancangan peraturan terkait harga pembelian energi baru terbarukan dan PLTS atap. Serta mendorong penyelesaian Rancangan Undang-Undang EBT untuk memberikan kepastian dan keamanan berusaha di sektor energi. (eko, indowork.id)

Berita ini telah tayang di Indowork.id

Era Baru Transformasi Energi, Teknologi Digital dan EBT Jadi Pendorong Utama


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER