Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bank Syariah Indonesia Dukung Literasi Keuangan Syariah BMT

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Syariah Indonesia (BSI) kembali melakukan peningkatan literasi dan penguatan permodalan syariah. Ink wujud dukungan pengembangan usaha kperasi syariah atau Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).

Wakil Direktur Utama 2 BSI, Abdullah Firman Wibowo menyebut, program ini komitmen BSI mendukung ekosistem keuangan mikro syariah di Indonesia. Selama ini ada tiga fokus pengembangan segmen UMKM BSI yaitu pola linkage, non-linkage dan mikro.

“Kerjasama BSI dengan lembaga keuangan mikro syariah ini salah satunya dilakukan dengan pola linkage dan menggandeng BMT,” ujar Firman, Selasa (13/7)

Selain BMT, kerjasama linkage BSI juga dengan ekosistem koperasi, fintech & e-commerce syariah dan lembaga keuangan mikro syariah lain seperti koperasi simpan pinjam dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).  Dengan program linkage, BSI berharap membantu penyaluran pembiayaan UMKM sampai ke pelosok.

Kerjasama BSI dengan lembaga keuangan mikro syariah dilakukan dengan dua mekanisme. Yaitu executing dan channeling. Perbedaan keduanya terkait perjanjian antara BSI, lembaga keuangan mikro syariah, dan nasabah.

Untuk executing BSI melakukan akad dengan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS). Kemudian pencairan pembiayaan kepada nasabah dilakukan oleh LKMS.

Sedangkan untuk skema channeling BSI melakukan perjanjian kerjasama dengan lembaga keuangan mikro syariah. Kemudian pencairan pembiayaan nasabah dilakukan oleh BSI.

Dalam roadmap, BSI berupay meningkatkan sinergi perbankan syariah dengan UMKM agar naik kelas. Hal ini dilakukan dengan tiga fase yaitu business competitiveness, market expansion dan sustainable growth.

Beberapa strategi yang dilakukan BSI di antaranya adalah meningkatkan value chain financing, KUR syariah dan penyaluran dana berbasis komunitas. Selain itu BSI meningkatkan kolaborasi fintech dan e-commerce, fokus ke industri halal dan pengembangan produk retail banking syariah. BSI juga memanfaatkan ekosistem digital, integrasi antara commercial finance dan social finance, dan penyaluran dana berbasis masjid.

Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Erdiriyo mengatakan, BMT merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang dapat mendukung peningkatan inklusi keuangan, serta sangat strategis.

Dan layak memfasilitasi perubahan perekonomian rumah tangga rakyat. Khususnya agar umat Islam menjadi lebih baik atau lebih sejahtera dibandingkan sebelumnya.

“Sinergi dan koordinasi BMT dengan industri keuangan syariah dalam bentuk channeling pembiayaan syariah kepada UMKM, serta kolaborasi lainnya berpotensi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional menghadapi Pandemi Covid-19”, jelas Erdiriyo.

Sampai Maret 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan UMKM sebesar Rp35,91 triliun. Atau 22,63% dari total pembiayaan BSI.

Pembiayaan UMKM BSI ini terdiri dari Rp 15,3 triliun pembiayaan segmen menengah, Rp 10,87 triliun segmen kecil dan Rp 9,74 triliun segmen mikro. Potensi pertumbuhan pembiayaan UMKM ini cukup besar dengan risiko pembiayaan yang cukup terjaga.

Jumlah BMR di Indonesia lebih dari 4.500. Dengan BPRS mencapai 163 dengan jumlah jaringan 631 outlet, jumlah masjid lebih dari 600.000 dan pesantren lebih dari 26.000.

Dalam mendorong bisnis UMKM, BSI telah melakukan beberapa sinergi dan kolaborasi. Juga penyaluran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan leverage mencapai 2,8 kali. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER