Sabtu, 13 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Laporan IFC: Wirausaha Perempuan Penggerak Pertumbuhan Utama E-Commerce

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Perempuan di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, berpotensi berkontribusi lebih besar di pasar e-commerce. Sebuah laporan baru dari International Finance Corporation (IFC) bertajuk ‘Women and e-commerce in Southeast Asia’ (Perempuan dan e-commerce di Asia Tenggara) menunjukkan jika penjualan dari wirausaha perempuan mencapai kesetaraan dengan wirausaha laki-laki pada tahun 2025, nilai pasar e-commerce di Asia Tenggara dapat meningkat sebesar US$ 280 miliar antara tahun 2025-2030.

Dengan kata lain, e-commerce dapat kehilangan lebih dari US$ 46 miliar untuk setiap tahun penundaan tindakan kesetaraan gender. Laporan IFC diterbitkan dengan data dari Lazada dan dukungan dari Kantar Public. Penelitian ini dilakukan oleh Digital2Equal. Ini adalah sebuah inisiatif yang dipimpin IFC. Dijalankan bersama dengan Komisi Eropa.

Laporan mengumpulkan 17 perusahaan teknologi terkemuka yang beroperasi di berbagai pasar online global. Ini untuk meningkatkan peluang bagi perempuan di pasar negara berkembang.

Sejak tahun 2015, e-commerce telah bertumbuh tiga kali lipat. Dan diperkirakan akan berkembang tiga kali lipat lagi. “Dalam penelitian ini, IFC menunjukkan, pertumbuhan e-commerce bisa lebih tinggi lagi jika kita berinvestasi pada wirausaha perempuan di platform e-commerce,” kata Alfonso Garcia Mora, Vice President Asia dan Pacifik, IFC, Rabu (14/7).

Laporan tersebut menunjukkan bagaimana perempuan memainkan peran penting dalam ekonomi digital. Sebelum pandemi, meski hanya sekitar sepertiga bisnis di Lazada Indonesia yang dimiliki perempuan, mereka cenderung mengungguli rata-rata nilai penjualan atau gross merchandise value (GMV) laki-laki. Dan menjadikan kontribusi perempuan terhadap total GMV di Lazada Indonesia mencapai hampir 50%.

Di Asia Tenggara, e-commerce menjadi penyelamat memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap orang. Serta menjadi poros strategi bisnis yang umum bagi vendor dan brand ketika bisnis offline terdampak oleh protokol keselamatan COVID-19.

“Dengan peluang pertumbuhan yang sangat besar di kawasan ini, kami berkomitmen untuk menyediakan akses pengetahuan dan perangkat yang mudah bagi wirausaha perempuan untuk terjun dan mendapatkan manfaat dari ekonomi digital,” kata Chun Li, Chief Executive Officer, Lazada Group dan Lazada Indonesia.

Pandemi mempengaruhi bisnis milik perempuan. Di Indonesia, bisnis milik perempuan mengalami penurunan sebanyak 44%. Rata-rata pendapatan kotor bisnis milik perempuan selama pandemi menurun dari yang rata-rata berjumlah 164% dari pendapatan kotor laki-laki sebelum pandemi menjadi sekitar 120%.

Penurunan tersebut membuat kontribusi GMV dari bisnis milik perempuan di Indonesia juga turun menjadi 36% selama pandemi. Namun, masih ada potensi besar dari bisnis milik perempuan untuk tumbuh di ranah digital dan platform e-commerce memiliki semua fitur. Mulai akses digital hingga keterampilan bisnis, yang dibutuhkan wirausaha perempuan di Asia Tenggara untuk mengatasi tantangan dan menuju kesuksesan.

Satu-satunya cara memastikan perempuan dapat bersaing dan berhasil dalam ekonomi digital adalah dengan memperkecil kesenjangan substansial antara laki-laki dan perempuan. Platform e-commerce memiliki kemampuan memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausaha perempuan untuk masuk, bersaing, dan berkembang di platform digital.

Laporan IFC juga membahas mengenai kesenjangan pembiayaan yang cenderung dihadapi perempuan. Bisnis milik perempuan biasanya dimulai menggunakan tabungan pribadi. Dan kecil kemungkinannya untuk menggunakan pembiayaan dari investor eksternal atau pinjaman formal.

Haikal Bekti Anggoro, SVP, Traffic Operations and Seller Engagement Lazada Indonesia mengatakan, di Lazada Indonesia melihat tren pertumbuhan bisnis yang dipimpin oleh perempuan di platform Lazada. “Menunjukkan bahwa dengan pengetahuan, perangkat, serta pemberdayaan yang tepat, kesuksesan dapat dicapai,” kata Haikal. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER