FinTechnesia.com | Ekonomi digital semakin pesat. Maka sebagian besar bank memanfaatkan mobile apps. PT Mitra Integrasi Informatika (MII), salah satu entitas anak PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), siap menjadi mitra bagi industri perbankan.
MII akan menyiapkan infrastruktur dan platform aplikasi super (super app), untuk percepatan transformasi menuju bank digital. Melalui kerangka super appyang sudah banyak digunakan startup, diharapkan perbankan memenuhi kebutuhan nasabahnya dan memenangkan pasar melalui teknologi
Saat ini baik nasabah maupun korporasi, banyak yang melakukan pembayaran atau transaksi menggunakan teknologi internet banking atau mobile banking. “Super app menyediakan semua
layanan dalam satu platform, tanpa harus berpindah platform saat melakukan transaksi.
Sehingga memudahkan pengguna yang menginginkan efisiensi,” ujar Alexander Kuntoro, Direktur PT MII, Jumat (16/7).
Melalui super app, bank dapat menghadirkan nasabah. Mulai kebutuhan finansial, gaya hidup, marketplace, travel, pembelian pulsa, telepon genggam, pembelian paket data, top up uang elektronik, top up e-wallet, pembayaran berbagai macam tagihan bulanan (listrik, telepon, air, dan lain-lain), pembelian tiket, pemesanan hotel, e-commerce, pembayaran biaya pendidikan, hingga pembelian game voucher dan bahkan layanan pemerintah (misalnya BPJS & pajak).
Layanan ini akan terus bertambah dan harus adaptif terhadap kebiasaan baru nasabah dalam bertransaksi. Dengan memanfaatkan pendekatan artificial intelligence (AI), untuk menciptakan sentuhan personal dalam akses layanan keuangan yang lengkap.
Dalam mendukung infrastruktur super app, MII berkolaborasi dengan mitra teknologi kelas dunia. Seperti Red Hat OpenShift, VMware Tanzu (Pivotal), Software AG, Confluent, Dynatrace, Cloudera, Redis, Atlassian, IBM API Connect, Katalon, dan beberapa mitra teknolog lain.
MII juga menawarkan implementasi infrastruktur dan platform super appberbasis cloud. Menggunakan Microsoft Azure, Google Cloud Platform (GCP), dan Amazon Web Services (AWS). “Kami berharap dapat terus mendukung percepatan digital transformation menuju bank
digital di Indonesia,” imbuh Alexander. (mrz)