Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Laba Bersih Mandiri Sekuritas Rp 94 Miliar, Meroket 201%

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Kinerja Mandiri Sekuritas menggeliat. Pendapatan usaha pada per 30 Juni 2021 sebesar Rp 465 miliar. Meningkat 61% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Sementara laba bersih per 30 Juni 2021 tercatat Rp 94 miliar. Meroket 201% dibandingkan periode sama tahun 2020. Kinerja solid Mandiri Sekuritas. Terutama didukung kemajuan bisnis ritel yang pesat dan global bond melalui perusahaan anak Mandiri Securities Pte. Ltd (Mandiri Securities Singapore).

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silva Halim mengatakan, mengikuti tren pertumbuhan di tahun 2020, pada semester I 2021 ini peningkatan bisnis ritel masih signifikan. Pendapatan bisnis di lini ini meningkat 189% ketimbang di periode yang sama tahun 2020. 

Sementara jumlah nasabah meningkat 73% per 30 Juni 2021 dibandingkan periode yang sama tahun 2020. “Tren ini didukung oleh perubahan gaya hidup masyarakat dari tradisional ke digital selama pandemi Covid-19,” tutur Silva, Rabu (21/7)

Laporan Biro Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan 10,58% sektor teknologi informasi dan komunikasi pada tahun 2020. Didorong transisi cepat dari solusi tradisional ke digital, serta permintaan besar dari layanan telekomunikasi dan gadget.

Selain perubahan gaya hidup masyarakat menjadi digital, kinerja pasar modal yang tangguh selama pandemi, besarnya likuiditas, berkurangnya mobilitas, serta meningkatnya akses informasi dan edukasi melalui media digital yang lebih mudah mendorong naiknya inklusi keuangan. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup stabil di kisaran 6.000 di Semester I 2021. Dengan proyeksi target 6.850 akan tercapai di akhir tahun 2021. Pasar obligasi juga rebound di Kuartal II 2021 seiring dengan penurunan yield SUN dengan kembali masuknya investor asing ke pasar obligasi, setelah sempat terkoreksi di Kuartal I 2021. 

Secara total imbal hasil, investasi di pasar obligasi pada Kuartal II 2021 sebesar +3,4%, menghapus imbal hasil negatif di Kuartal I 2021 yang tercatat -2,4%. Sehingga secara year-to-date pasar obligasi mencatatkan +1%, yang berarti melanjutkan tren kinerja yang baik,” lanjut Silva.

Pertumbuhan bisnis Mandiri Sekuritas yang sangat kuat juga didukung oleh pendapatan bisnis global bond dari Mandiri Securities Singapore. Meningkat 32% per 30 Juni 2021 dibandingkan periode yang sama tahun 2020. 

Per 30 Juni 2021, Investment Banking telah menyelesaikan 15 penjaminan obligasi rupiah. Antara lain Aneka Gas Industri, Pembangunan Jaya Ancol, dan Pegadaian, 7 penjaminan global bond. Antara lain: Golden Energy, Indofood, Sarana Multi Infrastruktur, Bank Mandiri, dan Pertamina, dua rights issues, yaitu: Summarecon dan PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk, serta satu IPO: Archi Mining.

Semester II 2021, Mandiri Sekuritas akan terus berfokus kepada pengembangan bisnis ritel yang berkelanjutan melalui inovasi layanan teknologi digital: Mandiri Online Securities Trading (MOST). Memperkuat posisi di industri pasar modal Indonesia dan regional Asia, serta bersinergi dengan Mandiri Group. 

“Kami optimistis akan peluang pertumbuhan di Semester II 2021 didukung kerja keras dan inovasi dalam menghadirkan solusi keuangan pasar modal bagi para nasabah. Sehingga tercipta pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan baik nasabah maupun kami,” terang Silva. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER