Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Meski Pandemi, Maybank Indonesia Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 762 Miliar

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Maybank Indonesia mencetak laba sebelum pajak (PBT) Rp 762 miliar per 30 Juni 2021. Turun 28,5% dari Rp 1,1 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Mengutip rilis, Ahad (1/8), laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) tercatat Rp 510 miliar pada semester pertama 2021. Turun 37% dari Rp 810 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan dampak pandemi Covid-19 yang berkelanjutan sejak kuartal pertama 2020.

Net interest income (NII) atau pendapatan bunga bersih turun 12,1% menjadi Rp 3,5 triliun. Seiring penurunan penyaluran kredit dan yield kredit. Hal ini sejalan penurunan BI Rate dan dampak proses restrukturisasi kredit yang sedang berlangsung bagi nasabah yang terdampak pandemi. 

Net interest margin(NIM) atau margin bunga bersih turun 54 basis poin menjadi 4,47% pada Juni 2021, dibandingkan 5,01% pada periode sama tahun lalu. Namun, NIM meningkat 12 basis poin ketimbang kuartal pertama 2021 yang tercatat sebesar 4,35%. Didukung biaya bunga yang membaik.   

Fee based income turun 19,6% menjadi Rp952 miliar di semester pertama 2021, akibat menurunnya pendapatan fee dari transaksi global market.

Namun fee terkait bancassurancebertumbuh 79,0% menjadi Rp106 miliar. Secara kuartalan, pendapatan fee tumbuh 10% menjadi Rp 498 miliar di kuartal kedua 2021 dari Rp 453 miliar di kuartal pertama 2021.

Penurunan pendapatan bunga kredit dan fee-based income akibat pandemi yang masih berlangsung dapat diimbangi berbagai upaya bank. Di antaranya menekan biaya provisi, biaya kredit (credit cost) dan biaya overhead

Beberapa tahun terakhir, bank secara proaktif mengambil langkah konservatif mencadangkan provisi pada portofolio di seluruh segmen bisnis. Langkah ini memberikan kontribusi pada penurunan biaya provisi bank sebesar 21,6% menjadi Rp763 miliar dari Rp 1,01 triliun. 

Selain itu, Maubank terus memantau dan mendampingi nasabah yang sedang menghadapi tantangan. Bank juga mempertahankan risk posture pada tingkat yang memadai untuk menjaga kualitas asetnya.

Sehingga bank dapat mencatat rasio NPL (konsolidasian) yang membaik menjadi 4,4% (gross) pada Juni 2021. Dibandingkan 5,0% (gross) pada periode yang sama tahun lalu.

Maybank Indonesia sukses mengendalikan biaya overhead, yang tercatat turun 6,1% menjadi Rp 2,9 triliun. Didukung oleh upaya berkelanjutan terhadap pengelolaan biaya di seluruh organisasi, termasuk penerapan work from home selama pandemi. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER