Sabtu, 13 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Amartha dan Kitabisa Berikan Akses Listrik dengan Energi Terbarukan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Amartha kembali luncurkan program sosial. Kali ini dengan berkolaborasi bersama situs penggalangan dana online Kitabisa.com. Kerjasama keduanya memberikan 1.000 akses pencahayaan dengan energi terbarukan kepada lima desa di Sumatera Selatan.

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan terdapat lebih dari 50.000 warga yang masih mengalami keterbatasan akses dan pemadaman listrik. Sebanyak 18% merupakan mitra fintech peer to peer lending (P2P lending) yang berfokus pada pemberdayaan perempuanpengusaha mikro di desa.

Keterbatasan dan pemadaman listrik ini tentu berdampak pada produktivitas usaha, rumah tangga dan belajar bagi warga dan mitra Amartha di wilayah tersebut. Terutama di masa pandemi yang mewajibkan masyarakat untuk beraktifitas dirumah saja.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder dan CEO Amartha mengatakan, Pandemi Covid-19 telah mengubah pola hidup di berbagai lapisan masyarakat. Masyarakat yang berada di piramida ekonomi terbawah mengalami dampak yang paling besar.

Kegiatan belajar dan usaha dari rumah merupakan kemewahan yang belum bisa dinikmati masyarakat desa terutama mereka yang belum memiliki akses listrik. “Maka, Amartha mengambil langkah awal untuk menyejahterakan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dengan mengimplementasi konsep terbarukan (sustainable) di desa-desa,” kata Andi Taufan, Rabu (4/8).

Ini juga merupakan upaya Amartha memperkenalkan penggunaan energi listrik secara off-grid. Atau sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan tenaga surya untuk warga desa agar mendapatkan pencahayaan yang layak. Demi meningkatkan produktivitas serta standar kualitas hidup. Periode pengumpulan donasi untuk program ini akan berlangsung hingga 30 September 2021.

Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha menambahkan, Indonesia tercatat sebagai salah satu di antara 20 negara dengan total konsumsi listrik terbesar di dunia. Namun konsumsi listrik energi terbarukan masih kurang dari 10%.

“Amartha berharap mendukung pemerintah untuk menerapkan energi terbarukan dengan target sebesar 23% pada 2025. Mulai dari desa-desa cakupan Amartha. Kami berkomitmen untuk menjalankan program ini setiap tahun,” terang Aria. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER