Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Potensi Game Besar, Bank Mandiri dan Visa Keluarkan Kartu EVOS Esport

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Indonesia merupakan salah satu pusat game. Ini tergambar dari diskusi yang diadakan organisasi esports di Asia Tenggara EVOS Esport

Indonesia esports industry outlook 2021 untuk memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai industri esports di Indonesia dan Asia Tenggara. Outlook kali ini merupakan hasil kolaborasi antara EVOS Esports dengan Visa dan Bank Mandiri. 

Co-Founder & Chief Business Officer EVOS Esports, Hartman Harris mengatakan, kolaborasi ini optimisme industri finansial dan perbankan terhadap tumbuh kembang industri esports.

“EVOS melalui industry outlook berharap dapat membantu memberi gambaran mengenai perkembangan masif industri esports. Dan berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk terus mendukung pertumbuhan industri esports,” kata Hariman, Kamis (5/8). 

Co-Founder & Chief Marketing Officer EVOS Esports, Michael Wijaya mengatakan, Indonesia pendorong utama pertumbuhan industri esport di Asia Tenggara. Dari total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia berkontribusi sekitar 43%.

Indonesia menyumbang pendapatan terbesar senilai US$ 2,08 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. “Tingginya jumlah gamers da pendapatan ini menjadi indikasi, industri esports memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia,” timpal Michael.

Data EVOS juga menunjukkan, sekitar 58% penggemar EVOS dan esports berusia di bawah 18 tahun. Dan sekitar 41% dari kalangan milenial berusia 19-29 tahun.

Head of Strategy & Planning Visa Indonesia, Handikin Setiawan mengatakan, industri esports mengalami perkembangan ekspansif. Tidak hanya di Indonesia juga secara global.

Adanya potensi ini mendorong Visa menggandeng brand-brand terdepan esports seperti EVOS. “Kami juga melihat besarnya jumlah penggemar esports di kalangan Gen Z dan milenial, ditambah kemiripan perilaku pecinta esports dengan olahraga konvensional. Mereka cenderung memiliki kecintaan terhadap game, karakter, pemain, atau brand tertentu,” terang Handikin.

Berdasarkan dengan data EVOS sekitar 39% dari para penggemar esports dalam kurun waktu satu bulan rata-rata melakukan pembelian dalam game (in app purchase) sekitar 1 sampai 3 kali, dengan rata-rata pengeluaran per transaksi dibawah Rp 100.000.  

Yang menarik, jumlah transaksi yang dilakukan melalui kanal perbankan masih terbilang rendah dibandingkan kanal lain.

Terkait rendahnya transaksi melalui kanal perbankan, Ruth Ekowati Rahayu, Vice President Bank Mandiri melihat peranan Bank yang masih sangat rendah dibandingkan kanal lain seperti pulsa dan e-wallet ada celah peluang.

“Maka Bank Mandiri, EVOS dan Visa mengeluarkan kartu EVOS Esports yang berfungsi sebagai kartu tanda member dan kartu debit,” kata Ruth. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER