FinTechnesia.com | Bank BNI terus menggarap sektor usaha kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya mendorong inklusi keuangan serta pembiayaan bagi UMKM Sahabat Ansor.
Solusi ini melalui sinergi antara BNI dengan Pemerintah, BUMN sektor energi, serta organisasi masyarakat.
Lewat Pertashop, BNI dengan Pertamina mendorong pemberdayaan masyarakat dan ekonomi desa. Khususnya bagi pelaku UMKM GP Ansor yang ingin menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) kepada masyarakat tanpa perlu jauh-jauh ke SPBU.
Kali ini, BNI memberikan Program Khusus Pembiayaan Pertashop yang mudah, cepat dan murah. Sehingga diharapkan mempercepat terwujudnya program Pertamina: one village one outlet di 83.000 desa dengan SPBU Mini Pertamina.
Menteri BUMN, Erick Thohir menuturkan, GP Ansor memiliki 7 juta kader. Mayoritas di level ekonomi menengah ke bawah dan masih sedikit yang berjiwa kewirausahaan.
“Peluang bisnis Pertashop Insya Allah bisa diakses oleh GP Ansor untuk bagaimana sumber pembiayaan dan training-training agar bisa naik kelas,” papar Erick, Kamis (12/8).
Sebelumnya kerjasama dengan Pos Indonesia juga untuk mendampingi Kader GP Ansor agar dapat mengembangkan diri sebagai wirausaha dan memiliki akses permodalan.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar berharap, melalui program Pertashop bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Terutama bantuan permodalan BNI untuk UMKM binaan Anshor. Baik imelalui pembukaan minat usaha Pertashop maupun usaha produktif lain.
BNI berperan sebagai lembaga penyaluran pembiayaan dan transaksi keuangan untuk memberikan pembiayaan dengan bunga murah dan tentunya kompetitif. “Lalu melalui akuisisi outlet Pertashop dan UMKM Sahabat Ansor menjadi BNI Agen46,” ungkap Royke.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan, baru sekitar 43% kecamatan Indonesia yang memiliki lembaga penyalur BBM. Sehingga masih ada sekitar 57% yang belum memiliki lembaga penyalur BBM resmi di wilayahnya masing-masing tersebut.
“Pertamina sebagai BUMN memiliki tanggung jawab menyediakan energi di seluruh tanah air. Bukan hanya ketersediaan namun juga aksesibilitas dan affordability,” ucap Nicke. (nau)