Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pastikan Transaksi Aman dan Terjamin, Bukalapak Gandeng Vesta

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bukalapak menyatakan memilih Vesta, platform penyedia penjaminan transaksi end-to-end instan untuk transaksi online. Perusahaan teknologi itu akan menggunakan fitur pendeteksi penipuan tau kecurangan dari Vesta.

Tujuannya memaksimalkan tingkat approval transaksi kartu kredit yang sah dan mencegah terjadinya penipuan pembayaran elektronik.

Platform pengambilan keputusan real-time yang Vesta dibangun dengan fondasi data science. Juga berbasis machine learning serta pengalaman selama 25 tahun menggunakan 2 triliun titik data. 

Jadi memberikan solusi teknologi analitik dan otentikasi untuk meningkatkan approval rate penjualan yang sah. Dan secara bersamaan menolak transaksi  penjualan yang tidak sah.

Kini, lebih dari 100 juta pengguna aktif berbelanja di Bukalapak. Menghasilkan total processing value (TPV) sebesar US$ 6 miliar pada tahun 2020.

Baca juga: Meraih Rp 21,9 Triliun, Bukalapak Resmi Tercatat di Bursa Efek Indonesia


Bukalapak merupakan startup teknologi unicorn Indonesia pertama yang melantai di bursa. Bukalapak secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021. Dengan harga penawaran Rp 850 per saham dan kapitalisasi pasar sebesar US$ 6,2 miliar.

“Pelanggan kami berhak untuk aman dalam kegiatan berbelanja. Di sinilah letak pentingnya kemitraan kami dengan Vesta,” ujar Victor Lesmana, Presiden Commerce & Fintech PT Bukalapak.com, Tbk, Jumat (13/8).

Dilansir DBS Insight Asia, meningkatnya penipuan e-commerce menjadi alasan utama mengapa konsumen enggan berbelanja online di Indonesia. Melalui kegiatan investasi pada platform yang aman, Bukalapak akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap transaksi e-commerce.

Transformasi digital Indonesia bergerak dengan sangat cepat. Seehingga para penjual sering menolak transaksi yang sah dalam upaya menekan tingkat penipuan transaksi. 

“Sangat disayangkan, upaya mitigasi yang telah mereka lakukan tersebut sebenarnya lebih banyak membawa kerugian terhadap bisnis mereka daripada kejadian penipuannya itu sendiri,” terang Shabab Muhaddes, GM Asia Pasifik Vesta. (yos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER