Fintechnesia.com | Pemanfaatan energi terbarukan melalui sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap semakin diminati. Terlihat dari banyaknya pelaku industri yang mulai sadar pentingnya penggunaan energi yang ramah lingkungan dalam kegiatan operasional.
PT Saranacentral Bajatama Tbk (SCB) meresmikan instalasi PLTS Atap di pabriknya yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Sebanyak 2.160 panel surya yang terpasang di pabrik tersebut menggantikan penggunaan listrik sebesar 1.065.506 kWh. Lalu menekan produksi CO2 sebesar 995.183 kg setiap tahunnya.
Handaja Susanto, Presiden Direktur PT Saranacentral Bajatama Tbk mengatakan, proses produksi baja memerlukan sumber energi yang besar, sehingga perlu terus menerus melakukan efisiensi pemakaian energi.
“Salah satu solusinya menggunakan PLTS Atap sebagai sumber energi alternatif yang lebih murah dibandingkan sumber energi berbahan baku fosil. “Serta mudah dipasang dan dirawat, juga tidak mengganggu kegiatan operasional kami,” kata Handaja, Kamis (12/8).
Pelaku industri lain, yakni PT Bina Niaga Multiusaha, perusahaan yang bergerak pada produksi dan pengelola stainless steel telah melakukan instalasi panel surya di atap pabriknya. Berlokasi di kawasan industri Jababeka, Bekasi.
Dengan instalasi PLTS Atap, kegiatan produksi Bina Niagadisuplai listrik dari 784 panel surya yang terpasang. Sehingga mampu menghasilkan energi bersih sebesar 452.417 kWh dan mengurangi emisi karbon sebesar 422.557 kg setiap tahun.
Jumlah karbon tersebut setara penggunaan 117.968 liter bensin. Dan perlu menanam 5.302 pohon selama 10 tahun untuk mengurangi karbon tersebut.
Eka Himawan, Presiden Direktur PT Xurya Daya Indonesia menambahkan, kedua perusahaan mendukung pelestarian lingkungan. “Kami terus mendukung upaya seluruh pelaku industri “ menggunakan energi baru dan terbarukan dengan menyediakan skema sewa tanpa biaya investasi untuk pemasangan, pengoperasian dan perawatan PLTS Atap,” ujar Eka. (eko)