Rabu, 17 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Pengelola Liga Inggris Beberkan Bahaya Nonton Siaran Sepakbola Ilegal

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Premier League alias Liga Inggris meluncurkan kampanye ‘Boot Out Piracy’ untuk kedua kalinya di Indonesia pada 11 Agustus lalu. Kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya menonton konten bajakan. Serta memberikan pemahaman pada masyarakat untuk tidak menonton tayangan apapun dari saluran streaming ilegal. 

Ini upaya edukasi publik tentang risiko-risiko dari menonton konten Premier League melalui website atau perangkat streaming yang tidak resmi. Salah satunya potensi ancaman paparan malware atau ransomware berbahaya yang dapat menyebabkan risiko pencurian data dan penipuan online.

Jika para penggemar Premier League menonton acara melalui saluran streaming ilegal, beberapa gangguan ini berpotensi akan terjadi. Yaitu, link error, iklan pop-up, dan delay saat menonton pertandingan.

Kampanye publik ini dilaksanakan di seluruh platform digital. Dengan menampilkan beberapa pemain top Premier League termasuk. Seperti Marcus Rashford dari Manchester United, Mohamed Salah dari Liverpool dan Son Heung-Min dari Tottenham Hotspur.

Ini kali kedua kampanye tersebut di Indonesia, sejak diluncurkan pertama kalinya pada awal musim 2020/2021 tahun lalu. Selain di Indonesia, kampanye ‘Boot Out Piracy’ di Malaysia, Hong Kong dan untuk pertama kali di Singapura.

“Penggemar mendapatkan pengalaman menonton pertandingan yang sangat tidak nyaman jika mengakses tayangan melalui situs ilegal tersebut,” jelas Kevin Plumb, Penasihat Umum Premier League, Rabu (11/8).

Premier League bekerja sama dengan mitra broadcast serta pemegang otoritas di Indonesia dan Asia untuk melindungi para penggemar Premier League. “Ini hal utama program anti-pembajakan kami dan salah satu tindakan hukum signifikan yang telah kami lakukan adalah memblokir situs ilegal dan menuntut penjual perangkat streaming ilegal,” lanjut Kevin.

Hasil riset menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara menonton konten bajakan – termasuk konten Premier League ilegal – dan masalah keamanan online.

Menurut temuan penelitian dari perusahaan kekayaan intelektual dan analisis data, White Bullet Solutions, 41% situs bajakan paling populer di Indonesia dimanfaatkan untuk menonton Premier League. Ini menampilkan iklan berbahaya, konten penipuan, malware, konten dewasa, bahkan konten perjudian.

Peter Szyszko, Founder & Chief Executive Officer White Bullet Solutions mengatakan, masyarakat penting memahami, mengakses situs atau aplikasi bajakan meningkatkan risiko untuk menjadi korban kejahatan dunia maya.

“Jenis malware dan ransomware yang kami temukan di situs web dan aplikasi bajakan seringkali sangat serius. Mengunjungi situs tersebut dapat membahayakan semua jenis informasi pribadi atau keuangan. Kami dengan tegas menyarankan kepada konsumen untuk berpikir dua kali sebelum mengambil risiko besar dengan mengakses tayangan streaming ilegal,” ucap Peter.

Kampanye Boot Out Piracy ini salah satu bagian dari kampanye anti pembajakan Premier League di Asia-Pasifik. Sejak berdirinya kantor Premier League di kawasan Asia-Pasifik lebih dari dua tahun yang lalu, Premier League telah memulai tindakan pemblokiran terhadap situs website ilegal di Singapura, Malaysia, Indonesia, Vietnam dan Thailand. Serta telah bekerja sama dengan pihak berwenang setempat l melakukan tindak pidana terhadap operator situs dan pemasok perangkat streaming ilegal.

Kampanye “Boot Out Piracy” ini dikembangkan bersama agency kreatif, DDB Worldwide. Di Indonesia, kampanye ‘Boot Out Piracy’ merupakan kolaborasi antara Premier League dan mitra siaran lokal Indonesia, Mola. (yos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER