Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Peluang Tren Ekonomi Digital dan Teknologi, Ini Langkah DBS Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Data Kementerian Keuangan menyatakan pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh delapan kali lipat di tahun 2030. E-commerce akan memiliki peran yang sangat besar. Yaitu sebesar 34%. 

Selain itu, business to business (B2B) juga akan tumbuh 13%. Dan health-tech sebesar 8%.

Pandu Sjahrir, Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Managing Partner Indies Capital Partners menjelaskan, pandemi mendorong adaptasi tren konsumsi digital lebih cepat lima tahun dari yang diperkirakan pada industri edukasi, logistik, e-commerce, health-tech, asuransi, dan transaksi investasi. 

Melengkapi para pelaku usaha ritel tradisional, keberadaan e-commerce kini mulai mengambil porsi yang cukup besar. Hingga 10% dari total pasar ritel yang mencapai US$ 300 miliar.

Head of Investment and Advisory Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo menyatakan, salah satu indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan inovasi teknologi yang menjadi bagian new economy terlihat dari performa NYSE R&D Innovation Index. Sejak tahun 2000 yang telah bertumbuh sebesar 449%, jauh diatas performa Nasdaq Index.

DBS Treasures Private Client memanfaatkan peluang baru new economy ini. Dalam kaitannya dengan sektor new economy, curated wealth solutions DBS mencakup layanan eksklusif private banking yang tidak tersedia di semua bank. Yakni pengelolaan dana nasabah individual di portofolio global serta reksadana di market dalam dan luar negeri. 

Selain kemudahan mengoptimalkan dinamika peluang investasi tangguh secara 24/7 melalui aplikasi digibank by DBS. “Nasabah dapat menikmati fleksibilitas strategi reksadana hingga yang berbasis efek syariah luar negeri, peluang obligasi dalam rupiah dan dollar AS. Serta transaksi lebih dari 20 mata uang asing dengan nilai tukar real-time,” terang Djoko. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER