Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Smart Water Management Tingkatkan Transparansi dan Efisiensi Sektor Air

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Schneider Electric, perusahaan global transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mendukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dalam proses transformasi menuju smart water management. Yakni dengan menjadi mitra strategis solusi terintegrasi, serta berbagi pengetahuan dan pengalaman global untuk diterapkan di Indonesia.

Schneider Electric telah terlibat dalam berbagai proyek pengembangan dan revitalisasi sistem pengelolaan air di Indonesia. Antara lain di PDAM Surya Sembada Surabaya, proyek SPAM Semarang Barat, Palyja, Traya Tirta, dan Moya Indonesia.

Schneider Electric menekankan, digitalisasi dan pemanfaatan energi bersih satu-satunya cara menjawab tantangan sektor air minum dalam meningkatkan ketahanan operasional. Serta menurunkan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan ketersediaan air bersih.

Kontribusi terbesar inefisiensi sektor air adalah konsumsi listrik dan pemborosan air akibat kebocoran pipa tidak terdeteksi. Sekitar 4% konsumsi listrik global berasal dari sektor air.

Dan sekitar 25%-35%air hilang pada saat operasi pemompaan dan distribusi di dalam pipa, sebelum akhirnya sampai ke konsumen. Dibutuhkan transparansi dan ketertelusuran aset air di seluruh jaringan operasional dan distribusi yang dapat meningkatkan visibilitas untuk pengambilan keputusan yang tepat berbasis data real-time.

“Hal ini dimungkinkan dengan pemanfaatan sensor, artificial intelligence, digital-twin dan analisa prediktif dengan platform terbuka,” ungkap Hedi Santoso, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Selasa (24/8).

Dades Prinandes, Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR mengatakan, saat ini hampir sebagian besar kota di Indonesia menghadapi tiga krisis defisiensi. Yaitu infrastruktur sudah tua dan kinerja memburuk, sumber air terbatas, serta kapasitas sumber daya manusia terbatas.

Walhasil, pengelolaan operasional fokus pada masalah yang paling kritis dan mengabaikan operasional dan pemeliharaan yang dapat berdampak di jangka panjang. “Roadmap smart grid water management fokus pada tiga aspek. Yaitu integrated smart water management, integrated water resource management serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia.

“Harapannya dengan digitalisasi sektor air minum ini dapat mendukung pencapaian target 100% hunian akses air minum layak. Termasuk 15% akses aman pada tahun 2024,” kata Dades. (nau)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER