Jumat, 22 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bank Syariah Indonesia Terus Ambil Bagian Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Menjadi energi baru dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional juga menjadi sasaran Bank Syariah Indonesia (BSI). Dengan melakukan sinergi kepada seluruh stakeholder untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi nasional.

Wakil Direktur Utama 2 BSI, Abdullah Firman Wibowo menjelaskan, sinergi ini menggandeng seluruh stakeholder. Di antaranya masyarakat, pemerintah, regulator, organisasi kemasyarakatan islam, perguruan tinggi dan asosiasi.

“Penguatan rantai nilai halal dan industri keuangan syariah, diharapkan tercipta ekosistem syariah komprehensif baik yang berdampak di Indonesia maupun secara global,” ujar Abdullah, pekan lalu.

Chief Economy BSI, Banjaran Indrastomo menyebutkan, setiap stakeholder dalam ekosistem ekonomi syariah di Indonesia harus saling terkoneksi. Dengan koneksi tersebut, maka ruang gerak ekonomi dan perbankan syariah di Indonesia akan lebih besar dan lebih lincah.

Ternyata banyak ruang untuk syariah untuk terus berkembang. “Tidak hanya dari sisi pasar. Lihat bagaimana ekosistem itu sangat terintegrasi. Perbankan syariah ini menarik, tidak hanya connect dengan sektor komersial, juga sektor sosial. Apabila sinergi tersebut dilakukan maka bisa diperkirakan perbankan syariah di Indonesia itu mencapai penetrasi di Malaysia. PE rbakan di Indonesia akan tumbuh 6x lipat,” ujar Banjaran. 

Perbankan dan layanan keuangan juga sangat tergantung oleh sebuah penyedia layanan bisa berinovasi sesuai kebutuhan zaman. CEO Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah menyebut, jika industri keuangan syariah dan industri halal ingin maju di Indonesia, harus ada inovasi dan transformasi besar-besaran dalam teknologi.

Inovasi digital mengubah seluruh bisnis sektor ke seluruh jasa keuangan. Dengan mengadopsi teknologi, industri tradisional sendiri berubah lebih cepat. 

Perbankan syariah dan fintech syariah tidak terpisahkan apalagi mengenai kemajuan keuangan syariah. Dengan adaptasi teknologi, penyedia layanan keuangan syariah akan mendapatkan akses ke market baru. 

“Lalu dapat memberikan penawaran yang baru kepada existing customersupaya semakin loyal, lalu data collection. Dan terakhir deep learning customer engagement untuk memberikan layanan yang tepat,” ujar Lutfi.

VP of Public Policy & Goverment Relation Tokopedia Salam, Astri Wahyuni mengatakan selain teknologi, perusahaan yang menyediakan layanan keuangan dan transaksi berbasis syariah harus memiliki visi melakukan pemerataan akses di Indonesia.

“Dengan hal tersebut, produk digital dan pembayaran berasis syariah mulai tabungan, pembayaran, investasi di Tokopedia akan terus berkembang. sebetulnya di masa pandemi, dengan ekosistem digital kita semua sebagai pelaku dalam layanan ekonomi syariah bisa lebih berkembang dengan cepat, ujar Astri. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER