FinTechnesia.com | Penyaluran kredit adalah bisnis utama bank. Maka, Bank Mayapada menjalin kerjasama dengan bank perkreditan rakyat (BPR).
Kerjasama ini untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan geliat UMKM dan pemulihan ekonomi Indonesia. Melalui linkage program, Bank Mayapada mengalokasikan dana sebesar Rp 5 triliun ke 28 BPR di berbagai provinsi di Indonesia.
Beberapa BPR yang telah bekerjasama antara lain, BPR Universal (Jabodetabek), BPR Akasia Mas (Jabodetabek), dan BPR Artomoro (Semarang).
Linkage program adalah program penyaluran kredit bank kepada sektor UMKM melalui BPR atau multifinance. Linkage program ditawarkan dalam bentuk tiga produk.
Ketiganya adalah executing, channelling dan joint inance. Melalui lebih dari 28 BPR dengan rata-rata limit Rp 150 miliar per BPR.
Untuk memenuhi kebutuhan nasabah di era digital, BPR yang bekerjasama dengan Bank Mayapada akan difasilitasi dengan layanan MyMobile. Selain itu, Bank Mayapada menyediakan MyMobile, MyOnline dan MyATM untuk kelancaran kemudahan dan kenyamanan transaksi perbankan.
“Program ini diyakini dapat menumbuhkan semangat pelaku UMKM agar melewati masa sulit di tengah pandemi dan perbaikan ekonomi. BPR merupakan pilar kelembagaan komunitas penting yang dekat dengan UMKM di mana mereka berada,” jelas Thomas Arifin, Wakil Direktur Utama Bank Mayapada, Jumat (27/8).
Dalam rangka mendukung program ini, Zurich dan Sompo sebagai mitra Bank Mayapada juga siap memberikan dukungan perlindungan dan pengelolaan keuangan bagi pelaku UMKM.
Mengingat Bank Mayapada dengan 216 kantor cabang dan/atau outlet yang tersebar di 25 provinsi di Indonesia, linkage program dinilai sebagai kerjasama yang ideal, efektif dan efisien dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM melalui BPR. (hlm)