Jumat, 22 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Modalku dan BukuWarung Jalin Kerjasama Perluas Akses Pembiayaan Mikro

BACA JUGA




FinTechnesia.com | BukuWarung, penyedia ekosistem finansial digital untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia dan Modalku memulai kerja sama yang bertujuan menyediakan akses pembiayaan bagi 6,5 juta UMKM.

Segmen mikro merupakan salah satu segmen UMKM yang sulit mendapatkan akses ke pembiayaan. Modalku adalah platform pendanaan digital yang menghubungkan UMKM dengan pendana individu dan institusi 

Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan mengatakan, Modalku senantiasa mengajak para pelaku UMKM untuk bangkit bersama dengan solusi pembiayaan secara online. “Harapan kami, kolaborasi ini dapat menjadi salah satu solusi dari tantangan UMKM. Serta bermanfaat untuk kemajuan bisnis mereka,” ujar Iwan, Kamis (9/9). 

Memperkuat itu, Presiden dan Co-Founder BukuWarung, Chinmay Chauhan menyampaikan, kerja sama dengan Modalku sejalan dengan rencana memperluas layanan keuangan BukuWarung bagi para UMKM pengguna. “Lebih dari itu, kolaborasi BukuWarung dan Modalku juga menjadi wujud upaya bersama untuk memajukan ekonomi digital Indonesia lewat pemberdayaan UMKM,” ujar Chinmay. 

Layanan pembiayaan digital bersama Modalku ini melengkapi fitur pembayaran BukuWarung. Sejak September 2020 lalu bermitra dengan bank-bank besar Indonesia dan penyedia dompet digital lain. 

Sebelumnya, BukuWarung mengawali layanan aplikasinya pada 2019 dengan menghadirkan pencatatan keuangan digital yang gampang diakses dan digunakan oleh para pelaku UMKM. 

Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp 100 juta dengan durasi pinjaman (tenor) hingga 30 hari. Dana bisa digunakan sebagai modal usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan bisnis.

Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, tanpa jaminan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pendana platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Thailand dengan nama Funding Societies. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER