Selasa, 26 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

McEasy Raih Seed Funding US$ 1,5 Juta dari East Ventures

BACA JUGA




FinTechnesia.com | McEasy mengumumkan putaran pendanaan awal senilai Rp 22 miliar atau US$ 1,5 juta dari East Ventures. Startup penyedia solusi digital berbasis Software-as-a-Service (SaaS) untuk manajemen dan pelacakan kendaraan logistik akan menggunakan dana dari East Ventures itu untuk dua tujuan utama.

Pertama, memperkuat divisi penelitian dan pengembangan McEasy untuk membangun teknologi logistik kelas dunia. Kedua, memperkuat divisi pemasaran dan penjualan agar menjangkau lebih banyak perusahaan logistik dan rantai pasok.

“Sejak tahun 2019, kami berfokus untuk menjadi katalis digitalisasi pada industri logistik dan rantai pasok di dalam negeri. Sistem pelacakan pintar memang bukan hal baru di dunia otomotif dan industri. Tapi kami tahu bagaimana cara mengintegrasikan hardware yang ada,” kata Raymond Sutjiono, Co-Founder McEasy, pekan lalui.

Selama ini, manajemen transportasi logistik di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan. Seperti sangat terbatasnya integrasi dari satu pihak ke pihak lain. Padahal masih berada di rantai pasok yang sama.

Selain itu, proses operasional usaha cenderung mengandalkan cara-cara manual dengan administrasi yang rumit. Sehingga proses digitalisasi belum berjalan dengan mulus. Sistem otomasi dan optimisasi untuk menyederhanakan operasional logistik juga belum maksimal.

McEasy hadir menawarkan dua jawaban utama bagi kebutuhan industri. Yakni Vehicle Smart Management System (VSMS), Transportation Management System (TMS), and Smart Driver Apps.

VSMS merupakan solusi digital berbasis smart tracker untuk membantu operasional logistik dan pelacakan lokasi kendaraan secara real-time. Sementara itu, TMS merupakan software-as-a-service untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan optimisasi proses pengiriman barang secara terpadu, sehingga keseluruhan proses menjadi lebih efisien.

Melalui integrasi dalam Smart Driver Apps, pelanggan McEasy dapat melacak posisi kendaraan dan seluruh biaya operasional secara transparan, tanpa perlu repot untuk memeriksanya secara manual.

Pandemi yang telah berlangsung selama kurang lebih 1,5 tahun ikut mendorong pertumbuhan bisnis McEasy. Secara tidak langsung, berkat transformasi digital yang dihadirkan di sektor industri logistik, jumlah pelanggan perusahaan telah bertumbuh 10 kali lipat.

Portfolio pelanggannya mencakup berbagai industri dan ukuran usaha. Misalnya MGM Bosco untuk sektor rantai pasok dingin (cold-chain), Rosalia Indah Group untuk sektor transportasi publik, serta RPX dan FeDex Indonesia untuk sektor logistik last-mile di Indonesia.

“McEasy telah berhasil memberikan solusi dan produk yang cocok dengan berbagai pemain dalam industri logistik Indonesia untuk membantu mereka mengidentifikasi potensi pasar logistik yang tengah berkembang saat ini hingga pasca pandemi,” ujar Melisa Irene, Partner East Ventures.

Pada kuartal ke-4 tahun 2021, McEasy menargetkan umeningkatkan total kendaraan yang terintegrasi dengan sistem menjadi dua kali lipat. Serta membantu digitalisasi sistem transportasi untuk pelanggan-pelanggan setia perusahaan.

Pada tahun 2022, McEasy menargetkan untuk bisa mencapai pertumbuhan minimalempat lipat dari tahun 2021. Ke depan, McEasy mempunyai misi untuk membuat sebuah ekosistem terintegrasi yang memudahkan para stakeholders mengoptimasi semua proses logistik dan rantai pasok. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER