FinTechnesia.com | WadzPay, platform pembayaran berbasis blockchain dari Singapura mengumumkan kerja sama dengan perusahaan teknologi blockchain hibrid untuk enterprise, XinFin.
Selain memenuhi kebutuhan transaksi digital terus meningkat, salah satu keuntungan pembayaran dalam mata uang digital adalah biaya yang lebih rendah. Lalu waktu pemrosesan yang lebih cepat, keamanan data dan privasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembayaran konvensional.
WadzPay saat ini menawarkan produk remitansi, acceptance dan issuance. Kerjasama dengan XinFin, menjadikan WadzPay bisa memperluas penawaran produk dan solusinya hingga ke trade finance dan buy now pay later (BNPL).
Rangkaian produk tersebut akan tersedia untuk toko, wallets, agregator, bank dan institusi keuangan laindi berbagai negara. Kerjasama ini juga akan memanfaatkan jaringan global XinFin dan memungkinkan penggunaan XDC di platform WadzPay platform bersama dengan 250 mata uang yang sudah kami layani.
XinFin merupakan tambahan yang besar ke dalam ekosistem Wadzpay. Saat ini pasar sedang mengalami peralihan besar.
“Selama lebih dari 30 tahun, dunia pembayaran tidak pernah berubah. Tapi dengan inovasi dan teknologi, kita bisa meningkatkan kehidupan setiap orang secara global, ini merupakan peningkatan taktikal dan memiliki orang yang tepat untuk mendukung kami dalam jangka panjang,” kata Anish Jain, Managing Director dan CEO of WadzPay, pekan lalu.
Protokol blockchain hibrid XinFin memanfaatkan kekuatan kedua paradigma blockchain baik yang publik maupun yang private.
Teknologi blockchain technology akan menjadi tulang punggung dunia keuangan. XinFin sebagai lapisan blockchain inti senang bisa mendukung semua skenario penggunaan agar lebih banyak lagi adopsi blockchain di dunia keuangan.
“Platform solusi pembayaran digital berbasis teknologi B2B seperti WadzPay akan sangat membantu dalam hal adopsi massal teknologi blockchain,” kata Atul Khekade, Co Founder XinFin Network.
Sebelumnya WadzPay mengumumkan komitmen untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap mata uang digital. Dengan mengembangkan beberapa operasi di berbagai negara di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika. Hal ini didasari oleh pertumbuhan mata uang dan dompet digital yang diprediksi akan tumbuh pesat dalam lima tahun ke depan
Pada tahun 2025, diperkirakan 40% pembayaran akan terjadi lewat mata uang digital. Artinya peralihan besar dari pembayaran konvensional. (eko)