Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Tanihub, World Bank & Microsoft Percepat Digitalisasi Ekosistem Pertanian Indonesia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bertepatan Hari Tani Nasional, TaniHub Group, Kelompok Bank Dunia, dan Microsoft berkolaborasi memprakarsai Cultivhacktion. Ini berasal dari kombinasi kata cultivate (membudidayakan), hackathon (acara para pegiat teknologi) dan action (tindakan).

Langkah ini berupaya menghadirkan solusi teknologi bagi percepatan digitalisasi ekosistem pertanian di Indonesia. Para inovator diajak untuk mengembangkan solusi yang mencakup tiga area utama.

Melalui kolaborasi, ketiga organisasi penyelenggara berharap meningkatkan produktivitas dan inklusivitas lebih dari 33 juta petani di Indonesia. Mengembangkan sistem pertanian yang dapat membentuk transparansi dan efisiensi rantai pasok, serta menciptakan generasi baru dari kalangan petani dan pengusaha agribisnis. 

Berbicara pertanian bukan hanya mengenai produksi makanan, tetapi juga penyediaan lapangan kerja bagi 273 juta masyarakat Indonesia. Industri ini memiliki potensi pertumbuhan yang begitu besar.

“Kementerian Pertanian berharap Cultivhacktion mengakselerasi dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Termasuk petani dan pihak lain yang ada dalam ekosistem pertanian. Menjadikan pertanian kita semakin maju, mandiri, dan modern, sehingga dapat menerobos pasar nasional maupun global,” ujar Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian, Jumat (24/9).

Solusi-solusu Cultivhacktion bersifat praktis. Dan dapat diterapkan oleh petani skala kecil dalam rangka mempercepat penggunaan teknologi baru.

Misalnya memberikan solusi penciptaan rantai pasok pertanian yang tangguh dan berkelanjutan di tengah perubahan iklim. Menyediakan akses kepada informasi berbasis agro-klimatik yang sesuai kebutuhan budidaya para petani di masing-masing daerah melalui penerapan big data.

Meningkatkan pengetahuan petani berskala kecil tentang pemasaran, pemrosesan pasca-panen, pengelolaan usaha pertanian. Serta pengelolaaan keuangan pribadi dengan memanfaatkan pengembangan digital.

“Dengan diselenggarakannya Cultivhacktion yang dimulai bertepatan dengan Hari Tani Nasional ini, kami ingin menyaksikan pemikir-pemikir terbaik di negeri ini menciptakan inovasi yang inspirasional, yang akan melengkapi perjalanan kita dalam mengerahkan potensi pertanian Indonesia,” kata Pamitra Wineka, CEO TaniHub Group.

Pertanian digital berpotensi menciptakan perubahan bagi sektor pertanian di Indonesia. Pertanian digital dapat membantu para petani dan pelaku usaha pertanian mengakses informasi.

Hackathon imenjadi sebuah contoh bagaimana pemerintah, organisasi internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil bekerja sama mendukung para inovator muda dalam mengembangkan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Indonesia,” papar Satu Kahkonen, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste.

Ketika ekosistem data telah terbentuk, teknologi seperti kecerdasan buatan, machine learning, serta advanced analytics akan melahirkan berbagai inovasi baru dalam industri pertanian. Misalnya, petani akan dapat memprediksi pola cuaca untuk menentukan waktu tanam yang tepat.

Atau meningkatkan presisi pertanian melalui aplikasi irigasi yang didukung insights berbasis data.

“Inovasi memungkinkan petani meningkatkan efisiensi, produktivitas lahan, dan pendapatan. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Bersama, mari kita berdayakan ekonomi digital Indonesia,” ujar Panji Wasmana, National Technology Officer Microsoft Indonesia. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER