Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

HSBC Indonesia Gelontorkan Pembiayaan Impor Vaksin Covid 19 ke Bio Farma Hingga US$ 185 Juta

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Vaksinasi masih menjadi andalan memerangi covid 19. Maka, Bank HSBC Indonesia memberikan pembiayaan hingga US$ 185 juta kepada Bio Farma untuk mengimpor vaksin Covid-19. Peran HSBC Indonesia dalam pembiayaan tersebut dilaksanakan dalam tiga transaksi.

Pembiayaan sebesar US$ 100 juta kepada Bio Farma untuk mengimpor 50 juta dosis vaksin Oxford AstraZeneca pada Februari 2021. HSBC juga menyediakan pembiayaan sebesar US$ 35 juta dan US$ 50 juta untuk mengimpor vaksin Sinovac dalam dua transaksi terpisah.

“HSBC turut serta berkontribusi nyata dalam upaya pembiayaan ini. Guna mendukung Pemerintah Indonesia mempercepat distribusi vaksin secara signifikan dan membuka jalan menuju pemulihan ekonomi negara,” kata Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt, Selasa (28/9).

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, Indonesia membutuhkan vaksin COVID-19 dalam jumlah yang sangat besar. Menyesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Bio Farma sudah melakukan beberapa kesepakatan B2B dan G2G untuk mendatangkan beberapa vaksin COVID-19 melalui COVAX Facility. Hingga September 2021 sebanyak 260 juta dosis vaksin COVID-19 telah mendarat di Indonesia.

“Khusus skema B to B ini, sudah dimulai sejak Desember 2020 lal. Dan akan berlanjut hingga akhir tahun 2021 mendatang untuk mendatangkan vaksin COVID-19 dari sejumlah produsen seperti dengan Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, dan Novavax,” ujar Honesti.

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SOM Bio Farma, I.G.N Suharta Wijaya menambahkan, dana talangan dengan sistem tanpa agunan dari HSBC tersebut telah digunakan untuk membeli bulk vaccines COVID-19 dari Sinovac sebanyak lima juta dosis senilai US$ 35 juta. Lalu untuk uang muka pembelian CoronaVac dalam bentuk jadi senilai US$ 50 juta.

“Sisanya kami gunakan untuk pembayaran down payment vaksin COVID-19 dari AstraZeneca sebesar 100 juta dolar AS,” kata Suharta.

Direktur Perbankan Komersial, HSBC Indonesia Eri Budiono menyampaikan, untuk mewujudkan transaksi penting tersebut, HSBC benar-benar memanfaatkan kekuatan jaringan internasional perseroan dan kemampuan transaksi kami untuk merancang solusi menyeluruh. “Kami sangat terhormat dapat berperan membantu Indonesia melawan pandemi COVID-19. Dan berkontribusi dalam membangun bangsa yang kuat,” terang Eri. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER