Jumat, 19 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Masih Pandemi, Pendanaan ke Startup Melejit 91%, di Atas Rp 54 Triliun

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Aliran investasi yang masuk ke perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi/digital justru mengalami pertumbuhan signifikan saat pandemi.

Bahkan, jumlah startup dan total pendanaan jauh lebih tinggi dari masa sebelum pandemi. 
Hal ini ditunjukkan pada riset perusahaan digital PR, Scale PR, Ahad (3/10). 

Riset mencatat, terdapat 104 startupIndonesia yang memperoleh pendanaan sepanjang enam bulan pertama di tahun 2021. Meningkat 40,5% dari 74 startup dari periode yang sama pada tahun 2020. Angka ini juga meningkat 53% dari periode sama tahun 2019. 

Total pendanaan 104 perusahaan berbasis teknologi tersebut mencapai US$ 3,8 miliar. Atau Rp 54,34 triliun dengan kurs Rp 14.300 per dollar AS.

Pencapaian itu naik 91% dibandingkan total pendanaan sebesar US$ 2 miliar di semester pertama tahun 2020. 

Valuasi pendanaan ni juga naik 216%. Dibanding US$ 1,2 miliar semester pertama tahun 2019.

Sektor financial technology (fintech), logistik, dan e-commerce menjadi tiga sektor andalan dan paling banyak dilirik bagi investor. Terlihat dari besarnya jumlah startups dan pendanaan yang mengalir di sektor tersebut. 

Perusahaan logistik J&T Express memperoleh pendanaan jumbo sekitar US$ 2 miliar pada April 2021. Sektor logistik lain yang memperoleh pendanaan tinggi yakni SiCepat Ekspres sebesar US$ 150 juta dan Shipper US$ 65 juta.  

Pendanaan terbesar kedua terbesar diperoleh perusahaan all-commerce Bukalapak. Sebelum melangkah menjadi perusahaan publik, Bukalapak mengantongi pendanaan sebesar US) 234 juta dari perusahaan raksasa global Microsoft, perusahaan dana abadi GIC, Emtek Group, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia.  

Adapun, sektor fintech mendominasi jumlah startup terbanyak yang mendapaat pendanaan. Setidaknya 30 fintech memperoleh pendanaan dengan total sebesar US$ 648,28 juta. 

Dua platform investasi berada di puncak pendanaan pada sektor fintech yakni Bibit dan Ajaib. Masing-masing sebesar US$ 95 juta () dan US) 90 juta untuk Seri B dan Seri A.

Sementara Xendit, fintech yang mendukung infrastruktur pembayaran, yang belum lama ini bergelar unicorn juga memperoleh pendanaan sebesar US$ 64,6 juta untuk putaran Seri B di triwulan pertama tahun ini. 

Pada triwulan kedua 2021, para investor juga melirik sektor e-commerce di Indonesia. Sektor ini memperoleh total pendanaan mencapai hampir senilai US$ 600 juta, tertinggi diantara sektor lain.

Selain Bukalapak, platform agritech Tanihub memperoleh dana segar sebesar US$ 65,5 juta pada putaran Seri B. Lalu marketplace beautycare Sociolla memperoleh pendanaan sebesar US$ 56,5 juta. (nau)

(yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER