Kamis, 18 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

John Riady Ungkap Strategi Lippo Investasi ke Startup

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Investasi pada perusahaan digital atau perusahaan rintisan (start up) merupakan hal lumrah. Apalagi seiring tren teknologi.

Namun membidik perusahaan teknologi digital bukanlah perkara mudah.,ayoritas membidik kemungkinan keuntungan di masa depan.

Grup Lippo telah merintis jalan investasi digital sejak lama ketika pada 2015. Direktur Eksekutif Lippo, John Riady mendirikan, Venturra Capital, bagian dari PT Multipolar Tbk. Ini sebagai kepanjangan tangan Lippo dengan modal awal senilai US$ 150 juta.


“Investasi di awal-awal itu kecil-kecil, namun kini portofolio kami yang sudah mencapai hampir 40 perusahaan. Memiliki valuasi yang berlipat-lipat,” kata John, Selasa (5/10).

Melalui kendaraan Venturra Capital, Lippo melakukan investasi. Mulai seed funding, hingga masuk dalam permodalan perusahaan rintisan teknologi yang telah mapan dan sebelum penawaran saham perdana (pra IPO).

Investasi Venturra Capital tidak saja terhadap perusahaan di dalam negeri. Kiprah investasi digital Lippo juga merambah ke mancanegara. Salah satu perusahaan rintisan teknologi yang ikut disokong Lippo adalah Prenetics yang berbasis di Hong Kong.

Perusahaan yang berdiri sejak 2007 tersebut bergerak di bidang laboratorium kesehatan dan beroperasi di 10 negara itu kini memiliki nilai perusahaan sebesar US$ 1,25 miliar. Kini tengah bersiap menjadi perusahaan publik.

Prenetics bersiap melakukan merger dengan Artisan Acquisition Corp yang terdaftar di Amerika Serikar dan langkah IPO. Perusahaan gabungan dengan nilai valuasi mencapai US$1,7 miliar itu diharapkan untuk berdagang di Nasdaq di bawah simbol PRE.

Sejak berdiri enam tahun lalu, investasi Venturra Capital telah melahirkan perusahaan teknologi yang sukses. Seperti Ruang Guru, Ovo, Sociola, Zilingo, ruangguru.com, Luno, Shopback, Kaodim, Sociolla, Bride Story, Fabelio hingga TADA, bahkan unicorn Grab.

Menurut John, prinsip dasar melakukan investasi kepada perusahaan rintisan teknologi menitik beratkan kepada kualitas para pendirinya. “Mereka yang sukses kerapkali tidak memikirkan untung dan uang lebih dulu. Tapi merancang solusi teknologi untuk berbagai permasalahan di masyarakat,” ungkapnya.

Para pendiri perusahaan rintisan itu, kata John, tidak datang dengan model bisnis sekali jadi. Melainkan selalu berupaya menyajikan model bisnis yang fleksibel agar dapat memberikan layanan tepat guna. “Jadi mereka itu punya mimpi mengubah hidup lebih baik. Urusan untung dan uang justru belakangan,” katanya.

Venturra Capital selalu berupaya terlibat lebih dalam membantu dan mendampingi perusahaan rintisan teknologi. “Dan itupun berbuah dengan perkembangan terkini berbagai perusahaan rintisan yang menjadi portofolio. Mereka memegang peranan penting di tengah pandemi saat ini,” tegas John.

Venturra Capital mengandalkan empat strategi utama. Pertama, early stage, yakni menjadi investor sekaligus pendamping perusahaan rintisan teknologi sejak dini. Sperti yang dilakukan terhadap Grab.

Artinya Venturra Capital ikut merancang strategi pengembangan perusahaan rintisan tersebut. “Dulu kami masuk memberikan US$ 50.000, sekarang valuasinya berlipat-lipat,” kata John.

Strategi kedua yaitu late stage, investasi dilakukan terhadap perusahaan yang telah mapan serta pra IPO. Seperti ke Noice, sebuah platform audio digital yang memiliki konten podcast hingga radio.

Ketiga menitikberatkan kepada kerja sama atau kemitraan strategis dengan investor luar. “Hal in kami kembangkan dengan keberadaan Ovo, yang pada awalnya memang kami bangun untuk pembayaran digital. Saat itu Grab mau ikut bekerja sama,” kata John.

Terakhir, mengawinkan kepentingan portofolio digital ataupun kemitraan digital dengan lini bisnis konvensional. “Strategi ini memperkuat ekosistem digital, biar bagaimanapun tetap butuh jaringan bisnis secara fisik,” tutup John.

Saat ini Lippo cukup banyak berinvestasi di perusahaan digital. Yang masih hangat adalah Gojek dan GoTo. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER