Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Amartha Gaet Pendanaan Rp 100 Miliar Dari Bank Sulselbar

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank Pembangunan Daerah Sulselbar menggandeng PT Amartha Mikro Fintek menyalurkan modal usaha senilai Rp 100 miliar. Dana it untuk pengembangan pengusaha mikro di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Chief Commercial Officer Amartha, Hadi Wenas menyampaikan, kerja sama Amartha dan Bank Sulselbar untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM di luar pulau Jawa, salah satunya di Sulawesi. 

“Kami melihat pertumbuhan UMKM di Sulawesi cukup baik dan terbukti lebih stabil di tengah tantangan pandemi. Namun akselerasi pengembangan UMKM ini akan lebih mudah jika menggandeng investor perbankan yang sudah berpengalaman di daerahnya seperti Bank Sulselbar,” terang Hadi, Rabu (6/10). 

Sebelumnya, Amartha telah melakukan ekspansi ke pulau Sulawesi sejak tahun 2019. Tersebar di empat provinsi di Sulawesi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. 

Hingga September 2021, penyaluran dana untuk UMKM di Sulawesi sudah mencapai lebih dari Rp 371 miliar. Dan diprediksi dapat menembus Rp 600 miliar hingga akhir tahun 2021. Potensi UMKM di Sulawesi juga sangat baik untuk dikembangkan, Amartha mengelola lebih dari 140.000 mitra di Sulawesi.

Irmayanti Sulthan, Direktur Operasional & TI Bank Sulselbar menyampaikan, kerja sama dengan fintech seperti Amartha merupakan langkah strategis yang kami ambil untuk mewujudkan akselerasi digitalisasi UMKM khususnya di daerah Sulawesi. 

“Bank Sulselbar memiliki jangkauan nasabah yang luas. Sedangkan Amartha memiliki teknologi yang mendukung inklusi keuangan,” kata Irmayanti.

Perkembangan UMKM di Sulawesi terbukti lebih stabil dan memiliki daya tahan yang cukup baik meskipun tantangan pandemi covid-19 belum usai. Di tahun 2021, wilayah Sulawesi memiliki tingkat keberhasilan bayar terjaga di 99%. Artinya, proporsi kredit macet relatif sangat kecil sehingga UMKM dapat terus berkembang dan maju. 

Kerja sama Bank Sulselbar dengan Amartha diharapkan menjadi percontohan bank lain agar memanfaatkan teknologi sebagai instrumen akselerasi ekonomi mikro terutama di pedesaan. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, di mana UMKM merupakan ujung tombak perputaran roda ekonomi nasional untuk dapat bertumbuh. 

“Kami percaya di akhir tahun 2021, penyaluran modal untuk area Sulawesi bisa menjangkau hingga 200.000 perempuan pelaku UMKM,” tutup Wenas. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER