FinTechnesia.com | Perkembangan digita turut memengaruhi cara korporasi dan usaha kecil Menengah (UKM) beroperasi di berbagai sektor. Termasuk sektor keuangan dan perbankan.
Transformasi digital memegang peranan penting memenuhi kebutuhan layanan yang memungkinkan pelaku bisnis melakukan transaksi secara digital.
Setelah This is DBS Digibanking, DBS Indonesia memperkuat kapabilitas DBS Corporate Banking Digital Solutions dengan meluncurkan produk DBS MAX QRIS. Ini adalah sebuah sistem penerimaan digital menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS) bagi nasabah korporasi.
DBS MAX QRIS menghadirkan teknologi yang disempurnakan untuk kebutuhan penerimaan tagihan dan rekonsiliasi nasabah korporasi. Jadi memungkinkan proses transaksi dari pembeli terjadi realtime hanya dengan memindai untuk membayar (scan and pay).
Dengan DBS MAX QRIS, Bank DBS Indonesia mendukung arahan, rencana, dan strategi Bank Indonesia (BI) melalui blue print sistem pembayaran 2025 yang diluncurkan tahun 2019.
DBS MAX QRIS memungkinkan nasabah korporasi membuat kode QRIS secara digital melalui API DBS yang telah diluncurkan sejak tahun 2019 – DBS RAPID. Lalu memperoleh penerimaan secara realtime.
Juga menerima notifikasi transaksi secara real-time melalui instant credit notification. Lalu mengunduh laporan, mengintegrasikan transaksi dari berbagai kanal termasuk QRIS melalui QRIS-Encore report yang dapat diunduh melalui DBS internet banking, DBS IDEAL.
“Layanan ini diharapkan menjadi solusi yang mempermudah proses transaksi dan pembukuan nasabah korporasi menjalankan bisnis,” ujar Head of Global Transaction Services Bank DBS Indonesia, Jusuf Iwan Rusli, Rabu (13/10).
Rachel Chew, Group Head Cash Management Product, Global Transaction Services DBS mengatakan dengan DBS MAX QRIS, nasabah korporasi dapat mengatur dengan efisien proses penerimaan dari layanan “Scan and Pay” dari pembeli.
Ini memudahkan nasabah untuk terus beroperasi dan menerima pembayaran tanpa interaksi fisik dan inilah kemudahan yang ditawarkan oleh DBS MAX. (nau)