Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

OJK Menyoroti Manajemen Risiko Bank Digital yang Masih Rendah

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bank-bank digital terus berkembang sambil berpromosi. Maka, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan OJK, pada pekan lalu.

Dalam cetak biru itu salah satunya mengungkapkan mengenai kondisi digitalisasi dan pencapaian transformasi digital perbankan. Pengukuran melalui tingkat kematangan digital (digital maturity) pada bank. Dengan menggunakan Digital Maturity Assessment fo Bank (DMAB).

Dari situ terungkap, bank digital belum sepenuhnya memenuhi kriteria. Salah satu yang menjadi perhatian adalah manajemen risiko.

Anggota Dewan Komisioner dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana mengatakan kesiapan manajemen risikoi menjadi perhatian OJK mengingat saat ini tingkat kematangan manajemen risiko masih paling rendah dibandingkan dengan lima indikator lain.

“Manajemen risiko masih 43%. Bagaimana kita perlu siapkan manajemen risiko di era digital, kita sudah berikan panduan sangat lengkap dan detail dan harus menjadi perhatian kita semua,” kata Heru, dalam Launching & Media Briefing terkait Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan OJK, Selasa (26/10).

Masih rendahnya manajemen risiko dan tatanan institusi perbankan digital menunjukkan strategi digitalisasi perbankan masih belum didukung oleh kapasitas organisasi dan budaya digital serta manajemen risiko yang memadai dalam rangka mendukung transformasi digital.

Lima indikator lainnya adalah tingkat kematangan sistem data perbankan digital saat ini baru mencapai 57%. Lalu tingkat kematangan teknologi bank digital di Indonesia baru mencapai 50%.

Selanjutnya ada kematangan kolaborasi perbankan dengan ekosistem lain baru mencapai 53%, sedangkan kematangan tatanan industri baru di angka 46%. Indikator lainnya yakni dari sisi customer mencapai 50%.

“Dimensi tingkat kematangan digital yang masih memiliki penilaian rendah dibandingkan dimensi lain menjadi perhatian utama OJK ke depan dalam rangka mendorong perbankan Indonesia untuk melakukan percepatan transformasi digital,” tulis bahan hasil paparan itu. (hlm)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER