FinTechnesia.com | Saat Mobile 360 Asia Pasifik, GSMA, penyedia data dan analisis data industri operator sesuler mengumumkan pembentukan Komunitas Industri 5G Asia Pasifik.
Ekosistem baru ini mencari peluang menghadirkan Industri 4.0. Juga transformasi digital jaringan 5G, layanan edge-cloud, perusahaan internet of things (IoT) dan AI (kecerdasan buatan).
Komunitas Industri 5G APAC terdiri dari 12 anggota serta komunitas pasar berkembang IoT dan 5G. Memiliki lebih dari 500 anggota yang berada di lebih dari 30 negara.
Anggota Komunitas Industri 5G APAC termasuk AIS, Axiata, DEPA, DHL, Globe, Huawei, Kominfo, Maxis, MDEC, Schneider Electric, Telkomsel dan, Viettel.
GSMA memperkirakan, 5G akan berkontribusi sebesar US$ 5 triliun terhadap ekonomi global pada tahun 2025. Negara-negara semakin mendapat manfaat dari peningkatan produktivitas dan efisiensi.
Teknologi 5G akan menguntungkan semua sektor ekonomi selama periode ini. Dengan layanan dan manufaktur melihat dampak paling besar.
Selama pandemi COVID-19, ekosistem seluler bertindak sebagai penyelamat bagi orang-orang, bisnis, dan masyarakat. Industri ini menunjukkan ketahanan. Dan sekarang kita harus terus mendorong batas-batas kemungkinan.
Tujuan komunitas membuka kekuatan konektivitas 5G. Sehingga orang-orang, industri, dan masyarakat dapat berkembang.
“GSMA berkomitmen memainkan peran utama mendukung dan memperkuat pekerjaan penting yang dilakukan industri kami saat ini,” kata Kepala GSMA Asia Pasifik, Julian Gorman, pekan lalu.
5G akan memungkinkan transformasi digital substantif ekonomi kita. Dan tujuan dari inisiatif Komunitas Industri 5G APAC selaras dengan MDEC.
“Kami menantikan kolaborasi dengan pemangku kepentingan publik dan swasta, sejalan dengan visi kami untuk memimpin ekonomi digital progresif dan mendukung MyDigital, Malaysia Digital Economy Blueprint,” kata CEO MDEC (Malaysia Digital Economy Corporation), Mahadhir Aziz.
“Kami antusias menjadi salah satu kontributor utama kmunitas. Dan berharap dapat melibatkan lebih banyak mitra bisnis dan organisasi di kawasan APAC,” timpal Dennis Xiao, Presiden Carrier Business Group, Huawei Asia Pacific Region. (yos)