Minggu, 14 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

OJK Tegaskan Komitmen Dukung Keuangan Berkelanjutan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP 26 di Glasgow, Skotlandia, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan komitmen jangka panjang OJK dalam melaksanakan kebijakan Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance).

Komitmen ini untuk mendukung upaya dunia menuju program ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan. OJK memegang komitmen jangka panjang terhadap sustainable finance untuk memastikan kelancaran transisi menuju ekonomi rendah karbon. 

OJK terus mendukung komitmen Pemerintah Indonesia terhadap Perjanjian Paris serta langkah negara untuk mencapai tujuan net zero Emission,” kata Wimboh, mengutip situs OJK, Selasa (2/11). 

COP 26 adalah Conference of the Parties ke-26. Yaitu forum tingkat tinggi yang melibatkan 197 negara untuk membicarakan dan menanggulangi isu perubahan iklim global.

Menurut Wimboh, OJK telah memantau risiko terkait perubahan iklim serta krisis energi yang menambah tekanan pada ekonomi global. Tingginya biaya transisi ke ekonomi rendah karbon membawa tantangan mempercepat implementasi pembiayaan berkelanjutan di negara berkembang. 

Risiko perubahan iklim tersebut harus diperlakukan sebagai prioritas tinggi. Serta perlu dikurangi dengan upaya kolaboratif seluruh pemangku kepentingan.

Wimboh menyampaikan komitmen OJK dalam mengakselerasi keuangan berkelanjutan telah diwujudkan dalam penerbitan Roadmap Keuangan Berkelanjutan pada 2015 – 2019. Lalu dilanjutkan pada tahap kedua pada 2020 hingga 2024.

Sasaran strategis Roadmap Keuangan Berkelanjutan meliputi terciptanya ekosistem yang mendukung percepatan keuangan berkelanjutan, peningkatan pasokan dan permintaan dana dan instrumen keuangan yang ramah lingkungan, serta penguatan pengawasan dan koordinasi dalam penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia.

Berdasarkan data terkini, nilai pembiayaan berkelanjutan di Indonesia telah mencapai US$ 55,9 miliar atau Rp 809,75 triliun. Lalu penerbitan green bond di pasar domestik tercatat US$ 35,12 juta alias Rp500 miliar atau 0,01% dari total outstanding bond.

Sementara global sustainability bond yang diterbitkan oleh emiten Indonesia telah mencapai lebih dari US$ 2,22 miliar setara Rp31,6 triliun. Dan portofolio blended finance telah mendapatkan komitmen sebesar US$ 2,46 miliar atau Rp35,6 Triliun). Indeks SRI-Kehati ESG telah membuktikan ketangguhannya selama pandemi dan mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Hampir 50% bank di Indonesia yang mewakili 91% dari total aset pasar perbankan Indonesia menunjukkan komitmen yang meningkat dalam menerapkan keuangan berkelanjutan, yang diukur dari Laporan Keberlanjutan mereka. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER