Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Fitch Ratings Mengafirmasi Peringkat BTPN Syariah di AAA

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Fitch Ratings Indonesia mengafirmasi peringkat nasional jangka panjang BTPN Syariah di ‘AAA (idn). Dengan outlooknya stabil.

AAA menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh lembaga tersebut dalam skala peringkat nasional.

Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan semua emiten atau obligasi lain di negara atau kesatuan moneter yang sama.

Peringkat mencerminkan pandangan Fitch dukungan luar biasa dari induk, Bank BTPN, yang memiliki 70% saham di BTPN Syariah.

Peringkat induk pada gilirannya didorong oleh dukungan dari induk utama Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) jika diperlukan.

Fitch percaya, BTPN memiliki kecenderungan tinggi untuk mendukung bank mengingat peran penting anak perusahaan dalam grup.

Fokus BTPN Syariah pada bisnis pembiayaan ultra-mikro dan syariah mendukung strategi BTPN menjadi bank umum universal terkemuka di Indonesia.

Juga pada akhirnya mendukjung upaya SMBC untuk berekspansi di Indonesia. Dengan prospek pertumbuhan yang lebih kuat daripada pasar dalam negeri Jepang.

“Penilaian kami juga didukung oleh kontribusi kuat BTPN Syariah kepada perusahaan induk, yang menyumbang sekitar 45% dari laba operasional konsolidasi BTPN dalam empat tahun terakhir,” tulis Fitch belum lama ini.

Aset BTPN Syariah menyumbang 10% dari total aset BTPN. Tetapi kurang dari 0,1% dari aset SMBC per Juni 2021.

Sementara dari sisi kinerja, meski masih pandemi, BTPN Syariah berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga kuartal III 2021, bank dengan kode saham BTPS itu mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,1 triliun.

Dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencetak laba Rp 506,54 miliar, laba BTPN Syariah itu melesat lebih dari dua kali lipat.

Selain itu, BTPN Syariah mampu menyalurkan pembiayaan Rp 10,2 triliun pada September 2021.

Nilai itu naik 12 % yoy dibandingkan realisasi tahun lalu yakni Rp 9,1 triliun Di kalangan saham lapis dua, BTPS menjadi salah satu favorit. (yos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER