Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Maybank Indonesia Dukung Penerapan Mata Uang Lokal Lintas Negara dengan Malaysia

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Sebagai bentuk dukungan penerapan local currency settlement (LCS) Bank Maybank Indonesia, kembali menggelar sosialisasi dengan para nasabah korporasi yang bergerak di sektor perdagangan antar negara.

Maynbank mensosialisasikan implementasi kerja sama penyelesaian transaksi bilateral atau LCS. Yakni penyelesaian dengan mata uang lokal yang digagas Bank Indonesia (“BI”). Acara webinar sosialisasi LCS Indonesia – Malaysia kali ini digelar pada 24 November 2021 lalu. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian sosialisasi LCS yang diinisiasi Maybank Indonesia setelah sebelumnya mengadakan sosialisasi LCS Indonesia-Tiongkok.

Sosialisasi yang dilaksanakan secara daring ini menghadirkan narasumber dari Indonesia dan Malaysia, diantaranya; Ricky Antariksa, Direktur Perbankan Global Maybank Indonesia; Indra Gunawan Sutarto Deputi Direktur Pengembangan Pasar Uang Bank Indonesia; Harman Ahmad, Trade Commissioner, Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia; Muhamad Farid Kairi, Managing Director, Global Markets & Transaction Banking Maybank Group; Adoni Mastura Binti Mohamed Idris, Managing Director, Global Markets Maybank Group; I Made Budhi P Artha, Head Global Markets, Corporate Treasury & Financial Institution Group Maybank Indonesia; dan Saktian di Supaat, Head of Maybank FX Research and Strategy Global Markets.

Kerangka kerja sama LCS ini disusun melalui nota kesepahaman. Dan disepakati BI, Bank Negara Malaysia (BNM) dan People’s Bank of China. BI sudah menandatangani nota kesepahaman kerja sama LCS dengan beberapa negara di kawasan ASEAN. Yakni Malaysia dan Thailand, serta di kawasan Asia Pasifik, China dan Jepang.

Direktur Global Banking Maybank Indonesia, Ricky Antariksa, mengatakan, implementasi LCS Indonesia-Malaysia ini, memungkinkan Maybank Indonesia berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional.”

Fasilitas LCS Maybank Indonesia dapat memberikan manfaat bagi nasabah. Di antaranya, biaya administrasi, konversi transaksi dan yang lebih efisien.

“Juga tersedianya alternatif pembiayaan perdagangan dan investasi langsung serta instrumen lindung nilai (hedging) dalam mata uang lokal, fitur penambahan batas waktu transaksi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap nasabah, dan diversifikasi eksposur mata uang yang digunakan dalam penyelesaian transaksi luar negeri,” terang Ricky, Ahad (5/12).

Dari perspektif Maybank Group, Muhamad Farid Kairi, Managing Director, Global Markets & Transaction Banking Maybank, berharap sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dan memberikan pencerahan bagi pelaku ekonomi di Malaysia dan Indonesia. Terutama tentang potensi dan bagaimana memanfaatkan kerangka kerja LCS dan relaksasi yang terjadi baru-baru ini. (yos)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER