Rabu, 27 Maret 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bobobox Memprediksi, Industri Pariwisata Indonesia Bangkit di Tahun Depan

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Bobobox mengadakan Bobobox Market Outlook Outdoor Travel Experience. CEO Bobobox Indonesia, Indra Gunawan mengatakan, sektor pariwisata Indonesia kini sudah mulai bangkit. Dan Bobobox melihat peluang dalam kondisi tersebut.

Lantaran pembatasan perjalanan mancanegara, masyarakat Indonesia sedang berada pada fase menikmati destinasi dalam negeri. tTrutama destinasi outdoor di alam terbuka. Pengalaman autentik dengan suguhan keindahan alam dan kekayaan budaya lokal merupakan hal yang dicari oleh para wisatawan saat ini.

“Bobobox melalui BoboCabin mencoba membawa authentic-localized-experience dari destinasi-destinasi wisata Indonesia kepada para wisatawan dalam negeri dan mancanegara nanti. Kami juga optimistis dengan pemulihan pariwisata Indonesia di 2022,” terang Indra, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/12).

Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Henky Manurugn mengatakan, aAkhir-akhir ini terjadi tren positif liburan aman. Orang-orang akan sangat patuh dengan imbauan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) serta penyedia akomodasi yang juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Ini sinyal positif bangkitnya gairah pariwisata di Indonesia di tahun mendatang. Kami juga mengimbau, walau situasi telah membaik, kita tidak boleh lengah. Tetaplah patuh terhadap peraturan sehingga kita dapat kembali berwisata dengan aman dan nyaman,” terang Henky

Usaha pemerintah memulihkan kondisi pariwisata Indonesia dari keterpurukan perlahan-lahan membawakan hasil. Namun, pandemi turut mengubah kebiasaan masyarakat dalam berlibur dan menginap. T

ren bepergian baik di dalam, maupun luar negeri pun berubah menjadi yang lebih aman sesuai dengan kondisi saat ini. Masyarakat mulai menggunakan istilah ‘Staycation dan ‘Work From Hotel’ sebagai ungkapan berlibur di hotel dan bekerja dari hotel di dalam kota di mana seseorang tinggal.

Selain itu, tren digital nomad juga semakin berkembang di masa pandemi ini. Digital nomad adalah kondisi seseorang dapat bekerja tanpa terikat waktu dan tempat. Tidak hanya sekadar ‘pindah tempat kerja’, digital nomad ternyata juga memberikan kita kesempatan untuk bekerja sambil liburan.

Misalnya bekerja sambil menikmati pantai, gunung, dan keindahan alam di setiap destinasi yang dikunjungi untuk bekerja.

Ada dua tipe digital nomad, yaitu workation dan bleisure. Workation adalah penggabungan antara bekerja dan liburan. Sementara bleisure lebih pada business and leisure.

Intinya, kedua tipe digital nomad tersebut tetap sama-sama mendatangkan wisatawan untuk bekerja di destinasi tujuan.

Tren digital nomad inilah yang dimanfaatkan berbagai negara untuk menarik kunjungan wisatawan, tak terkecuali di Indonesia. Bahkan tren digital nomad digadang-gadang menjadi salah satu cara meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ketua Pelatihan Sumber Daya Manusia, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Alexander Nayoan menyampaikan, outdoor experience ini akan menjadi primadona bagi milenial. Sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut lagi.

“Peran PHRI adalah mempromosikan Prokes 3M kepada pengusaha akomodasi, mengimbau penggunaan aplikasi Peduli Lindungi kepada wisatawan.Serta memberi masukan-masukan kepada pemerintah. Sehingga ke depan dapat memajukan sektor pariwisata khususnya outdoor travel experience,” terang Alexander. (sya)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER