Rabu, 24 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Bank BNI Dukung Ekspansi Kredit untuk Dorong Kinerja Ekonomi 2022

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Ekonomi Indonesia 2022 diprediksi tumbuh hingga 5,2%. Ini seiring berlanjutnya reformasi struktural, deregulasi, dan debirokratisasi. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, tahun depan momentum tepat kembali menorehkan kinerja ekonomi terbaik pasca pandemi. 

“Kami optimistis, pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh di atas 5% atau sesuai APBN 5,2%,” terang dua, dikutip dari situs BNI, Senin (13/12).  

Sejalan hal tersebut, Bank BNI kian optimistis kinerja fungsi intermediasi pada tahun depan lebih agresif. Selain suku bunga kredit, hal ini diikuti oleh transformasi digital.

“BNI siap menjawab tantangan bisnis di tahun 2022. Kami yakin, 2022 akan menjadi tahun lebih baik. Masyarakat berangsur-angsur beradaptasi dengan kondisi new normal,” sebut Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini.

Kinerja bisnis BNI yang terlihat di tahun 2021 sudah nampak sangat memuaskan. Laba bersih hingga kuartal 3 2021 tumbuh 96,7% secara tahunan. 

Hal ini didukung oleh percetakan fee based income dan interest margin. Masing-masing terkerek sebesar 17,7% dan 16,8% YoY. 

Sebagai persiapan ekspansi, Novita mengutarakan BNI memiliki modal sangat cukup menjaga akselerasi pengembangan bisnis tahun depan. 

Terlebih, perseroan telah melakukan penerbitan surat utang yang memperkuat modal inti tier 2 dan modal inti tier 1. Sehingga mendorong CAR ke posisi 19,9%. Percetakan laba tahun ini pun akan menambah kekuatan modal inti BNI secara organik. 

Kualitas kredit juga menunjukkan pola perbaikan yang signifikan. Sehingga membuat persepsi risiko BNI lebih baik untuk melanjutkan ekspansi fungsi intermediasi. 

Adapun, rasio kredit bermasalah (NPL) BNI pada kuartal ketiga ini sudah berada pada posisi 3,8% dari periode sama tahun lalu 4,3%. 

BNI juga pun mampu meningkatkan daya saing suku bunga kredit. Hal ini berkat penghimpunan dana murah yang agresif tahun ini. Sehingga cost of fund terpangkas hingga 1,6%. 

“Kami juga telah meresmikan BNI sekuritas di Singapura. Mengoptimalkan segmen korporasi dan Xpora untuk mendukung debitur segmen umkm Go Global,” imbuhnya. 

Selama pandemi, BNI juga memperkuat transformasi digital untuk meningkatkan kapabilitas transactional banking. Termasuk berkolaborasi dengan fintech dan e-commerce. 

Penguatan tersebut diantaranya mendigitalisasi platform bisnis perusahaan, pengembangan produk-produk digital. Dan memperkuat ekosistem digital dengan API Open Banking. 

“Saat ini, BNI adalah bank yang unggul dalam pengembangan API Open Banking. Dengan 283 jenis layanan dan sudah digunakan oleh 4.000 clients,” klaim Novita.

Adapun, hingga September 2021, BNI memiliki 2.263 outlet. BNI memiliki 23 Commercial Business Center (SBK), 27 SME Business Center (SBE), serta 12 Consumer Loan Center (SKK). BNI juga memiliki jaringan Agen46 (Branchless Banking) di 149.041 lokasi. (yof)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER