Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Crypto dan Mobile Banking Jadi Sasaran Serangan Siber di Tahun 2022

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Pada tahun 2022, Kaspersky mengamati kelompok ancaman yang disponsori negara (state sponsored). Mereka menargetkan industri cryptocurrency.

Sementara para pelaku kejahatan siber akan mengambil keuntungan dari investor dengan membuat dompet berbahayadilengkapi dengan backdoor. Selain itu, kita akan menyaksikan pertumbuhan serangan terhadap sistem pembayaran dan ancaman seluler yang lebih canggih. Ini adalah prediksi utama dari laporan ‘Cyberthreats to Financial Organizations in 2022’ Kaspersky.

Pelaku kejahatan siber juga tidak ingin tertinggal di belakang dan beradaptasi demi mengejar keuntungan. Para peneliti Kaspersky telah memperkirakan beberapa lanskap yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2022.

Berikut adalah prediksi utama mereka


• Target serangan ke mata uang kripto semakin tumbuh. Cryptocurrency adalah aset digital dan semua transaksi dilakukan secara online. Kripto menawarkan anonimitas kepada pengguna. Ini adalah fitur menarik untuk para kelompok kejahatan siber. Aktor ancaman yang disponsori negara turut menargetkan industri ini. Kaspersky telah menyaksikan kelompok APT bangkit untuk menyerang bisnis cryptocurrency secara agresif.


• Perangkat keras palsu sebagai ancaman berbasis perangkat keras kripto. Sementara serangan cryptocurrency menjadi lebih bertarget. Para pelaku kejahatan siber terus menemukan cara baru untuk mencuri aset keuangan investor. Dalam hal peluang investasi cryptocurrency, peneliti Kaspersky menyimpulkan, pelaku kejahatan siber akan memanfaatkan pembuatan dan penjualan perangkat ilegal dengan backdoor. Diikuti oleh kampanye rekayasa sosial dan teknik lain untuk mencuri aset keuangan korban.


• Pengembangan implan seluler meningkat. Fenomena mobile banking yang telah didorong oleh pandemi juga semakin lebih matang. Pakar Kaspersky memprediksi lebih banyak trojan mobile banking untuk platform Android, terutama RAT yang dapat menghindari sistem keamanan yang diadopsi oleh bank (seperti OTP dan MFA). Proyek implan Android lokal dan regional akan bergerak secara global, menyebar serangan ke Eropa Barat dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Dmitry Bestuzhev, Head of Global Research and Analysis Team (GReAT) Kaspersky di Amerika Latin menyatakan, tahun ini merupakan tantangan bagi banyak organisasi. Mulai menangani akses jarak jauh untuk karyawan ad-hoc, menambal sistem perangkat keras yang terhubung ke internet untuk menahan serangan ransomware.

JUga menangani peningkatan substansial dari mobile banking dan implan malware. Dan para pelaku kejahatan siber tidak segan-segan mengambil keuntungan dari menyerang pasar tersebut.

Sangat penting membangun prinsip utama dalam lanskap ancaman finansial yang berkembang dan berbagi keahlian para ahli untuk membantu bisnis menjadi lebih siap. Sehingga mereka memahami cara melindungi dari ancaman yang telah disebutkan sebelumnya.” kata Dmitry, pekan lalu. (nau)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER