Kamis, 25 April 2024
FINTECHNESIA.COM |

Data Trafik Seluler Meningkat Hampir 300 Kali Lipat dalam Sepuluh Tahun

BACA JUGA




FinTechnesia.com | Ericsson mengungkapkan, data trafik seluler melesat hampir 300 kali lipat dari tahun 2011. Tahun 2011 yang merupakan tahun di mana Ericsson Mobility Report pertama kali diterbitkan.

Pernyataan 5G akan menjadi generasi seluler tercepat saat ini, diperkuat dengan perkiraan terbaru. Yakni akan ada hampir 660 juta langganan 5G hingga akhir tahun ini.

Peningkatan ini disebabkan semakin tingginya permintaan dari perkiraan semula di China dan Amerika Utara, yang sebagian didorong oleh penurunan harga perangkat 5G.

Terdapat juga net addition sebanyak 98 juta langganan 5G secara global pada kuartal III 2021. Dibandingkan dengan 48 juta langganan baru 4G. Pada akhir tahun 2021, diperkirakan jaringan 5G akan menjangkau lebih dari dua miliar orang.

Berdasarkan perkiraan terbaru, 5G telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi teknologi akses seluler yang dominan secara global berdasarkan jumlah langganan pada 2027.

5G diperkirakan akan mencakup sekitar 50% keseluruhan langganan seluler di seluruh dunia. Sebanding dengan 75% dari penduduk dunia dan merepresentasikan 62% trafik smartphone di seluruh dunia.

Fredrik Jejdling, Executive Vice President and Head of Networks Ericsson, mengatakan, komunikasi seluler telah memberikan dampak luar biasa pada masyarakat dan bisnis selama sepuluh tahun terakhir.

“Ketika kita memperkirakan apa yang akan terjadi pada tahun 2027, jaringan seluler akan menjadi lebih integral dari sebelumnya. Seperti halnya bagaimana kita berinteraksi, beraktivitas, dan bekerja. Ericsson Mobility Report terbaru kami menunjukkan laju perubahan semakin cepat dan teknologi memainkan peranan penting,” terang Fredrik, Rabu (15/12).

Sejak 2011, implementasi jaringan 4G LTE menjadi sangat penting dalam menghasilkan 5,5 miliar koneksi smartphone baru di seluruh dunia. Serta berkontribusi pada ketersediaan market dengan lebih dari 20.000 model perangkat 4G berbeda.

Laporan tersebut menunjukkan siklus hidup teknologi perangkat 5G yang jauh lebih awal. Dengan handset 5G saat ini menyumbang 23% dari volume global dibandingkan 8% handset 4G pada titik lifecycle yang sama.

Hal ini membantu mendorong pertumbuhan eksponensial data trafik seluler. Data trafik jaringan seluler meningkat 42% year on year (yoy) pada kuartal III 2021, dengan capaian sekitar 78EB. Termasuk trafik layanan Fixed Wireless Access (FWA).

Pada kuartal III, terdapat lebih banyak data trafik seluler dihasilkan dibandingkan keseluruhan data trafik seluler yang dihasilkan hingga akhir 2016. Perkiraan baru mengungkapkan bahwa total data traffic jaringan seluler kemungkinan akan mencapai 370EB pada akhir 2027.

Koneksi FWA diperkirakan akan tumbuh hampir tiga kali lipat, dari 88 juta pada akhir 2021 menjadi sekitar 230 juta pada 2027. Hampir setengah dari koneksi ini diperkirakan akan disalurkan melalui jaringan 5G.

Jumlah langganan seluler di Asia Tenggara dan Oseania telah melebihi 1,1 miliar. Indonesia berada di urutan kedua secara global berdasarkan net additions selama kuartal III 2021.

Indonesia mencatat net additions sebesar 23 juta selama kuartal tersebut. Langganan 5G di wilayah tersebut diperkirakan akan mencapai hampir 15 juta pada akhir tahun 2021. Dan tumbuh positif selama beberapa tahun ke depan, dengan perkiraan total sekitar 560 juta pada tahun 2027.

Head of Network Solutions Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal mengatakan, pada fase awal pengenalan di Indonesia, 5G memungkinkan penyedia layanan untuk memberikan pengalaman broadband seluler yang lebih baik kepada konsumen. Dan meningkatkan kapasitas jaringan untuk mengelola data traffic yang terus meningkat.

“Seiring berjalannya waktu, kami berharap akan munculnya 5G use cases baru yang inovatif pada bidang 5G untuk bisnis dan IoT use cases,” kata Ronni. (eko)


BERITA TERBARU

BERITA PILIHAN

header

POPULER