FinTechnesia.com | Qlue, perusahaan penyedia ekosistem smart city Indonesia, mendorong pengembangan era Industri 4.0. Keberadaan Industri 4.0 yang semakin digital dengan proses otomasi ini akan memberikan efisiensi optimal dalam aspek operasional.
Presiden Qlue, Maya Arvini mengatakan, faktor utama implementasi Industri 4.0 adalah proses serba terotomasi serta pertukaran data lebih cepat. Proses revolusi industri ini tulang punggung pengembangan ekonomi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.
Solusi-solusi Qlue saat ini juga sudah dirancang untuk menjadi sebuah ekosistem. Sehingga menghasilkan sebuah proses terstruktur dari hulu ke hilir.
Aspek keamanan dan keselamatan menjadi salah satu fokus dalam pengembangan Industri 4.0 di Indonesia. Melalui ekosistem teknologi digital, proses operasional akan bersifat end-to-end.
Sehingga jadi lebih efektif dan efisien dalam implementasi di lapangan. “Qlue memiliki ambisi yang sama dengan berkomitmen mengembangkan inovasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI),” ujar Maya, Jumat (17/12).
Implementasi teknologi informasi dalam mendorong Industri 4.0 juga menjadi fokus pemerintah untuk menarik banyak investasi. Salah satu hal utama yang menjadi fokus dalam pengembangan Industri 4.0 adalah pemanfaatan teknologi 5G.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong kolaborasi dari penyedia jasa teknologi 5G serta pelaku industri agar potensi dari implementasi Industri 4.0 bisa berjalan optimal.
Direktur Penataan Sumber Daya Kominfo, Deni Setiawan mengatakan, dengan kolaborasi dalam optimalisasi teknologi 5G, angka investasi diharapkan bisa terus tumbuh. Transformasi digital di Indonesia juga terus digenjot melalui rencana implementasi teknologi 4G oleh pemerintah di lebih dari 83.000 kawasan pedesaan di Indonesia pada 2022.
“Pemerintah akan fokus pada penguatan regulasi dan kebijakan. Sehingga tata kelolanya akan menjadi lebih optimal,” ujar Deni. (nau)